Jelang Akhir Pekan, Rupiah Pagi Ini Menguat 0,14%

Ilustrasi rupiah. Foto: MI/Rommy Pujianto

Jelang Akhir Pekan, Rupiah Pagi Ini Menguat 0,14%

Husen Miftahudin • 29 November 2024 10:17

Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah pada pembukaan perdagangan hari ini kembali mengalami kenaikan.
 
Mengutip data Bloomberg, Jumat, 29 November 2024, rupiah hingga pukul 09.33 WIB berada di level Rp15.849 per USD. Mata uang Garuda tersebut menguat sebanyak 22 poin atau setara 0,14 persen dari Rp15.871 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
 
Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi mengatakan, investor menahan diri untuk tidak memasang taruhan besar sebelum libur Thanksgiving AS, yang kemungkinan akan terus diperdagangkan tipis selama sisa minggu ini.
 
"Data semalam menunjukkan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) ukuran inflasi dasar yang disukai Federal Reserve meningkat sesuai dengan perkiraan," ucap Ibrahim dikutip dari analisis hariannya.
 
Pembacaan lain menunjukkan ekonomi AS berkembang dengan kecepatan yang solid pada kuartal ketiga. Ketidakmampuan untuk mencapai target inflasi dua persen Federal Reserve, dikombinasikan dengan kemungkinan peningkatan tarif impor, dapat membatasi kemampuan bank sentral untuk menurunkan suku bunga tahun depan.


(Ilustrasi kurs rupiah terhadap dolar AS. Foto: MI/Adam Dwi)
 
Pembacaan tersebut disertai dengan data produk domestik bruto yang menunjukkan pertumbuhan yang stabil pada kuartal ketiga, serta data klaim pengangguran mingguan yang sedikit lebih kuat dari yang diharapkan.
 
Meskipun pembacaan tersebut tidak banyak menghalangi ekspektasi untuk penurunan suku bunga pada Desember, para pedagang terlihat semakin tidak yakin atas prospek suku bunga pada 2025.
 
Selain itu, ketidakpastian atas masa jabatan presiden Donald Trump menambah campuran tersebut, mengingat ia diperkirakan akan mengeluarkan lebih banyak kebijakan ekspansif dan tarif perdagangan yang akan mendorong inflasi. "Tren ini diperkirakan akan membatasi siklus pelonggaran Fed," jelas Ibrahim.
 

Baca juga: Kamis Sore, Rupiah Menguat 0,40% ke Level Rp15.871/USD
 

Ekonomi RI diramal tumbuh 5,2%

 
Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) memproyeksikan ekonomi Indonesia akan tumbuh 5,2 persen pada 2025 dibandingkan dengan proyeksi pertumbuhan 5,1 persen pada 2024. Sedangkan pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi pada level 5,2 persen pada asumsi dasar makro dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2024 dan 2025.
 
OECD menilai konsumsi akan tetap kuat dan investasi swasta kemungkinan akan meningkat. Defisit fiskal akan sedikit melebar karena belanja publik untuk Ibu Kota Nusantara, tetapi diproyeksikan akan tetap di bawah batas tiga persen. Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan terus menurunkan suku bunga pada akhir 2024 dan 2025.
 
Di sisi lain, OECD melaporkan setidaknya terdapat tiga hal yang bisa menyebabkan perubahan besar dalam proyeksi tersebut. Pertama, lonjakan baru dalam harga pangan dan energi. Hal ini berpotensi menyebabkan biaya hidup yang lebih tinggi dan beban fiskal subsidi. Sehingga, OECD menyarankan adanya reformasi dari subsidi agar lebih tepat sasaran (targeted).
 
Kedua, perubahan minat investor untuk risiko di negara berkembang. Hal ini berpotensi menyebabkan peningkatan suku bunga dan menyebabkan arus keluar mata uang. Dengan demikian, OECD menyarankan untuk mempertahankan pemberian pinjaman yang hati-hati dengan rasio cakupan yang memadai; menjaga tingkat cadangan mata uang.
 
Ketiga, bencana alam. OECD menilai Indonesia merupakan negara yang rawan terhadap bencana alam, seperti cuaca ekstrem, aktivitas vulkanik dan gempa, yang dapat menimbulkan biaya fiskal, ekonomi dan sosial yang besar.
 
Sehingga, OECD menyarankan untuk menggabungkan iklim ke dalam uji stres keuangan dan peraturan perencanaan lahan serta meningkatkan cakupan asuransi.
 
Melihat berbagai perkembangan tersebut, Ibrahim memprediksi rupiah pada perdagangan hari ini akan bergerak secara fluktuatif dan kemungkinan besar akan kembali mengalami penguatan.
 
"Mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp15.810 per USD hingga Rp15.890 per USD," tutup Ibrahim.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)