Ilustrasi. Foto: dok MI/Andri Widiyanto.
Ade Hapsari Lestarini • 5 April 2024 16:56
Jakarta: Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank berhasil membantu 104 eksportir Indonesia untuk mendapatkan buyer baru dari berbagai negara dengan kesepakatan bisnis dengan nilai mencapai Rp1 miliar.
LPEI mendorong berbagai produk Indonesia mulai dari fashion, home decor, furniture, makanan dan minuman hingga komoditas rempah untuk berani mendunia.
Dalam rentang Januari hingga Maret 2024, LPEI telah mengadakan 14 sesi business matching yang melibatkan lebih dari 500 pelaku UKM berorientasi ekspor dengan potensi buyer dari berbagai negara, termasuk Kanada, Belanda, Uni Emirat Arab, Jerman, hingga Australia.
"Kami berkolaborasi erat dengan Atase Perdagangan, Indonesian Trade Promotion Center (ITPC), Asosiasi Ekspor, Export Center Surabaya, serta Diaspora Indonesia untuk memfasilitasi UKM dalam mengakses pasar global. Hal ini merupakan salah satu upaya LPEI dalam rangka mendukung Pemerintah untuk meningkatkan ekspor nasional," ungkap Kepala Divisi Jasa Konsultasi LPEI, Ilham Mustafa, dalam keterangan tertulis, Jumat, 5 April 2024.
Selain menghubungkan dengan calon pembeli internasional, LPEI juga memberikan pemahaman dan wawasan kepada pelaku UKM tentang identifikasi peluang bisnis baru serta pembentukan kerja sama yang berkelanjutan.
"Tujuan utama kami adalah memberdayakan pelaku UKM agar dapat bersaing secara global melalui ekspansi pasar luar negeri, sekaligus memperkaya pengalaman mereka dalam berinteraksi dengan buyer luar negeri," tambah Ilham.
UKM dengan buyer luar negeri
Salah satu UKM yang mendapatkan
buyer luar negeri ekspor adalah CV Sabila Multi Kreasindo yang memproduksi
home decor dan kriya asal Magelang, Jawa Tengah. CV Sabila Multi Kreasindo berhasil mendapatkan pesanan
home decor dengan volume satu kontainer berukuran 20
feet ke Amerika Serikat.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada LPEI yang sudah memfasilitasi
business matching dengan
buyer dari Amerika Serikat sehingga produk kami terpilih dan menembus negara tersebut," ujar CEO CV Sabila Multi Kreasindo, Syarif Ihsanuddin.
Selain CV Sabila Multi Kreasindo, ada Unikayo, UKM asal kota Payakumbuh, Sumatra Barat, berhasil mendorong produk rendang berani mendunia dalam
business matching yang diselenggarakan oleh LPEI. Laurencia De Richo sebagai pemilik bersyukur dapat bertemu dengan LPEI dengan pelatihan dan pendampingan yang diberikan dapat membantu menggapai mimpinya menembus pasar global.
Unikayo merupakan bisnis kuliner asal Kota Payakumbuh, Sumatra Barat. Produk utama Unikayo adalah bumbu rendang instan (rendang
paste) dan produk turunan rendang saji dalam berbagai varian, seperti rendang sapi iris, rendang jamur tiram suir, dan rendang ikan tuna. Dalam
business matching tersebut, Unikayo mendapatkan pesanan Pre-Order (PO) 20 kilogram bumbu rendang instan (rendang paste) ke Selandia Baru.
"Kami bersyukur bisa bertemu LPEI yang dapat membina dan membimbing UKM untuk bisa ekspor. Saya merasakan sendiri bagaimana rasanya dimentori oleh praktisi ekspor yang berpengalaman, didampingi selama proses
offering dengan calon
buyer bahkan dibantu untuk dicarikan potensial
buyer lainnya," jelas Laurencia.
Acara
business matching ini juga dihadiri oleh perwakilan dari berbagai sektor industri, termasuk manufaktur, pertanian, teknologi, dan produk kreatif. Para peserta diharapkan dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya untuk memperluas jaringan bisnis mereka dan mengakselerasi pertumbuhan ekspor Indonesia di pasar global.