Politikus PDIP Djarot Syaiful Hidayat. Foto: Medcom.id/Fachri Audhia Hafiez.
Fachri Audhia Hafiez • 6 May 2024 14:55
Jakarta: Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Djarot Syaiful Hidayat menilai tidak ada urgensi membentuk Presidential Club. Pembentukan wadah berkumpulnya para Kepala Negara terdahulu itu sejatinya diinisiasi presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto.
"Menurut saya untuk saat ini tidak urgen," kata Djarot saat dihubungi Medcom.id, Senin, 6 Mei 2024.
Menurut Djarot, wacana dibentuknya Presidential Club bentuk indikasi ketidakpercayaan diri Prabowo. Khususnya, dalam mengemban tugas sebagai RI-1.
"Justru menunjukkan indikasi bahwa Pak Prabowo kurang percaya diri dalam mengemban tanggung jawab sebagai presiden dalam mengelola pemerintahan," ujar Djarot.
Anggota Komisi IV DPR itu menekankan bahwa seorang presiden sejatinya mesti mewujudkan empat misi Indonesia merdeka seperti yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Yakni, melindungi segenap kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan perdamaian dunia.
"Bukankah presiden mempunyai hak prerogratif dan bertanggung jawab penuh atas jalannya pemerintahan dan kemajuan pembangunan bangsanya?" ujar Djarot.
Baca juga: Ide Presidential Club Dicetuskan Prabowo Sejak Pemilu 2014 |