Israel kerap menyerang sekolah di Gaza yang menampung sejumlah pengungsi Palestina sejak Oktober 2023. (EPA)
Willy Haryono • 10 August 2024 20:01
Ankara: Israel telah melakukan "kejahatan baru terhadap kemanusiaan" dengan membunuh lebih dari 100 warga sipil yang berlindung di sebuah sekolah di lingkungan Al-Daraj, Kota Gaza, kata Kementerian Luar Negeri Turki pada hari Sabtu, 10 Agustus 2024.
"Serangan ini sekali lagi menunjukkan bahwa pemerintah (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu bermaksud untuk menyabotase negosiasi untuk gencatan senjata permanen," ujar Kemenlu Turki, seperti dikutip dari Anadolu Agency.
"Aktor internasional yang tidak mengambil langkah-langkah untuk menghentikan Israel bisa dibilang ikut terlibat dalam kejahatan Israel," tambahnya.
Sebelumnya, tentara Israel menargetkan Sekolah Al-Taba'een di lingkungan Al-Daraj yang menampung banyak pengungsi dengan rudal. Serangan ini menewaskan sedikitnya 100 warga Palestina, menurut Kantor Media Pemerintah di Gaza.
"Serangan Israel menargetkan para pengungsi yang sedang menunaikan ibadah salat Subuh, (yang) menyebabkan peningkatan cepat dalam jumlah korban," kata kantor media tersebut.
Meski ada seruan dari para mediator, termasuk Mesir, Amerika Serikat (AS), dan Qatar untuk menghentikan permusuhan, mencapai gencatan senjata, dan menyepakati pertukaran sandera, Israel tetap melanjutkan serangan mematikannya di Jalur Gaza.
Serangan Israel terhadap Jalur Gaza telah menewaskan hampir 39.800 orang sejak Oktober 2023, menyusul serangan lintas batas oleh kelompok perlawanan Palestina Hamas.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ), yang memerintahkannya untuk segera menghentikan operasi militer di kota Rafah, tempat lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan.
Baca juga: Parah! 100 Orang Lebih Tewas dalam Serangan Israel di Sekolah Gaza