Kengerian Penembakan Warga Gaza yang Tunggu Bantuan oleh Israel

Gaza: Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas mengatakan, tembakan Israel menewaskan 14 orang dan melukai 150 lainnya. Kejadian sendiri berlangsung di dua tempat terpisah dan membuat total jumlah korban tewas menjadi 29.

Para warga sipil ini ditembak saat mereka menunggu untuk menerima bantuan di Jalur Gaza.

Dalam sebuah pernyataan, kementerian mengatakan warga berkumpul di sebuah bundaran di Kota Gaza di utara ketika mereka ditembaki oleh pasukan Israel. Mereka merevisi jumlah korban awal sebanyak 11 orang tewas dan 100 orang terluka.

Mohammed Ghurab, direktur layanan darurat di sebuah rumah sakit di Gaza utara, mengatakan kepada AFP bahwa ada tembakan.

“Tembakan langsung oleh pasukan pendudukan, terhadap orang-orang yang menunggu truk makanan,” kata Ghurab.

Para jurnalis di lokasi kejadian melihat beberapa mayat dan orang yang tertembak. Tentara Israel tidak segera mengomentari klaim tersebut ketika dihubungi oleh AFP.

PBB telah memperingatkan adanya kelaparan di Gaza, yang telah dikepung Israel sejak dimulainya perang pada 7 Oktober setelah serangan Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Keadaan darurat kemanusiaan telah mendorong beberapa negara untuk melakukan diversifikasi rute pasokan bantuan, termasuk melalui udara dan laut, karena akses darat ke Gaza melalui Yordania, Israel dan Mesir masih terbatas, jauh melampaui apa yang diperlukan oleh lembaga-lembaga bantuan.

Perang tersebut dimulai pada 7 Oktober ketika militan Hamas menyerang Israel, yang mengakibatkan sekitar 1.160 kematian, sebagian besar warga sipil. Militan Hamas juga menyandera sekitar 250 warga Israel dan asing.

Puluhan sandera diantaranya dibebaskan selama gencatan senjata selama seminggu pada bulan November. Israel yakin sekitar 130 tawanan masih berada di Gaza dan 32 di antaranya tewas.

Kampanye balasan Israel yang tiada henti berupa pemboman dan operasi darat di Gaza untuk menghancurkan Hamas telah menewaskan sedikitnya 31.341 orang, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil, menurut kementerian kesehatan wilayah tersebut.

Baca juga: Israel Kembali Serang Warga Gaza yang Antre Bantuan, 29 Orang Tewas