Kesulitan-kesulitan yang Dihadapi dalam Evakuasi WNI dari Lebanon

Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha. Foto: Kemlu RI

Kesulitan-kesulitan yang Dihadapi dalam Evakuasi WNI dari Lebanon

Fajar Nugraha • 4 October 2024 21:23

Jakarta: Proses evakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Lebanon bukan tanpa kesulitan. Ada tantangan jelas terlihat di saat Lebanon saat ini dalam ancaman serangan penuh dari Israel.

“Tantangan evakuasi, dapat kami sampaikan. Persebaran wilayah tempat tinggal warganegara kita memang tersebar. Walaupun mayoritas ada di Beirut, namun juga tersebar di beberapa titik yang lain,” ujar Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha dalam keterangan pers, Jumat 4 Oktober 2024.

Menurut Judha sebaran WNI ada di Saida, Sheba dan di Tyre, dan ada di beberapa kota yang lain. Kemudian ada juga upaya yang dilakukan untuk mengimbau WNI untuk segera evakuasi.

“Ikatan kerja. Jadi dalam komunikasi kami, dalam zoom meeting yang terakhir yang kami sampaikan, apa sih yang menjadi concern dari teman-teman kenapa kok tidak mau evakuasi? Pertama, bagi yang mahasiswa, khususnya bagi yang kuliah di wilayah Lebanon Utara, wilayah yang relatif aman,” kata Judha.

“Jadi memang minimal ada serangan Israel di sana. Pihak kampus memang belum menetapkan status darurat. Jadi mereka khawatir kalau ikut evakuasi nanti dianggap putus kuliah,” sebut Judha.

Kemudian berkaitan dengan pekerjaan migran, yang bekerja dengan majikan, ada beberapa yang yang takut kalau nanti kehilangan pekerjaan mengikuti evakuasi. 

KBRI Beirut telah melakukan pendekatan, baik kepada pihak kampus maupun pihak majikan, perusahaan-perusahaan yang memperkerjakan WNI menyampaikan bahwa evakuasi ini merupakan program yang sudah disiapkan oleh pemerintah.

Judha menambahkan demi keselamatan, Kemenlu minta agar dapat mengikuti proses evakuasi. Setidaknya bisa membantu melakukan komunikasi dengan pihak kampus maupun pemerintah.

Kendala yang lain adalah masalah administrasi keimigrasian. Jadi dikabarkan ada WNI yang berstatus undocumented di sana. Yang ini yang kemudian memberikan kompleksitas.

Akhirnya kalau melakukan evakuasi, di titik perbatasan akan melalui checkpoint imigrasi. Pada kelanjutannya arus ada exit permit yang sudah diurus di imigrasi yang ada di Beirut. 

“Nah pada saat kita membantu memproses imigrasi di Beirut, ternyata mereka melakukan pelanggaran keimigrasian. Jadi ini perlu waktu untuk melakukan penyelesaian masalah-masalah keimigrasian,” tambah Judha. 

Namun alhamdulillah bekat koordinasi yang erat dari KBRI Beirut dengan otoritas setempat, 40 WNI yang lewat jalan darat ini sudah bisa melewati imigrasi di Lebanon dan sekarang sudah tiba di Amman dan on the way ke Amman dalam dua kelompok. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)