Korea Selatan. Foto: Unsplash.
Jakarta: Ekspor Korea Selatan (Korsel) naik dengan laju yang lebih lambat pada Desember 2023. Hal ini karena melemahnya permintaan barang-barang Korea di Tiongkok mengimbangi kuatnya penjualan semikonduktor global.
Melansir
Channel News Asia, Senin, 1 Januari 2024, ekspor negara dengan ekonomi terbesar keempat di Asia ini naik 5,1 persen menjadi USD57,66 miliar pada Desember, melambat dari kenaikan 7,7 persen pada November. Hal ini juga di bawah kenaikan 6,6 persen yang terlihat dalam jajak pendapat para ekonom Reuters.
Data ekspor dari negara dengan ekonomi terbesar keempat di Asia ini merupakan indikator yang diawasi dengan ketat untuk mengukur momentum perdagangan global.
Para pengambil kebijakan menaruh harapan pada pemulihan ekspor dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi sebesar 2,1 persen pada 2024 karena tingginya biaya pinjaman dan inflasi yang tinggi membuat belanja konsumen lesu.
Kenaikan ekspor cip
Ekspor cip mengalami peningkatan pada November, meningkat untuk pertama kalinya dalam 16 bulan karena penurunan permintaan semikonduktor mulai mereda. Pada Desember, ekspor chip melonjak 21,8 persen tahun-ke-tahun setelah melonjak 12,9 persen pada bulan sebelumnya.
Ekspor ke Tiongkok turun 2,9 persen secara tahunan. Impor turun 10,8 persen di Desember secara tahunan, lebih baik dari penurunan sebesar 11,4 persen yang terlihat dalam jajak pendapat dan penurunan setelah penurunan sebesar 11,6 persen di November. Hal ini menjadikan surplus perdagangan awal Desember menjadi USD4,48 miliar.
"Sepanjang 2023, ekspor turun 7,4 persen karena kebijakan moneter yang ketat di banyak negara dan melambatnya perekonomian Tiongkok melemahkan permintaan barang-barang Korea," kata Kementerian Perdagangan Korsel.