Viral, Guru di Flores Timur Pukul 2 Siswanya Hingga Terjatuh

ilustrasi medcom.id

Viral, Guru di Flores Timur Pukul 2 Siswanya Hingga Terjatuh

Medcom • 2 October 2024 08:47

Flores Timur: Viral di media sosial, seorang guru di SMA Negeri 1 Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, diduga melakukan kekerasan terhadap dua siswanya. Video yang menunjukkan guru tersebut menonjok perut siswanya hingga terjatuh, memicu kecaman publik setelah diunggah oleh akun Facebook Yuven d'Soge pada Senin, 30 September 2024.

Dalam video berdurasi satu menit itu, terlihat seorang guru meninju perut seorang siswa yang mengenakan seragam putih abu-abu, menyebabkan siswa tersebut terjatuh ke tanah setelah menerima dua kali pukulan. Video lain berdurasi 10 detik memperlihatkan kejadian serupa menimpa siswa lain. Kedua rekaman ini direkam oleh teman-teman korban menggunakan ponsel.

Video ini dengan cepat menyebar, memicu lebih dari 70 komentar dalam 10 jam setelah diunggah. Selain mengkritik tindakan kekerasan yang dilakukan guru, beberapa warganet juga menyayangkan tingkah siswa lain yang terdengar menertawakan korban.
 

Baca: Diduga Mabuk, Oknum Polisi di Majalengka Aniaya Warga

Salah satu korban dalam video tersebut adalah Yohanes Lanang Uran, siswa kelas X di sekolah itu. Ayahnya, Ignasius Ama Uran, merasa sangat terpukul setelah mengetahui anaknya mengalami kekerasan di sekolah. Ia langsung mendatangi sekolah untuk meminta penjelasan dari pihak terkait. Sang Ayah siswa atau korban aniaya, Ignasius Ama Uran mengaku tidak bisa menerima ini. Lantaran Ini sudah kejadian kedua kali anaknya dipukul oleh guru yang sama. 

"Seharusnya seorang pendidik tidak berlaku seperti ini," ujar Ignasius dengan nada tegas

Ia berharap harap ini menjadi pelajaran dan tidak terjadi lagi ulang kembali. Sementara itu, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Wulanggitang, Antonius Lesu Kedang, menyampaikan insiden ini terjadi setelah apel pagi ketika Bidang Kesiswaan, yang dipegang oleh guru YPD, memberikan evaluasi dan sanksi kepada siswa yang bolos atau alpa. Namun, ia mengakui bahwa tindakan yang dilakukan oleh guru tersebut tidak sesuai dengan prosedur pendidikan.

Pihak sekolah menyadari kesalahan dalam tindakan sanksi tersebut, dan akan bertemu dengan keluarga siswa untuk menyelesaikan masalah ini secara damai. Pihak sekolah telah menggelar rapat dengan dewan guru, dan bersama guru YPD atau pelaku, mereka mengunjungi rumah siswa yang menjadi korban untuk meminta maaf secara langsung bersama pemerintah desa. (Fransiskus Gerardus Molo)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)