PPP Pertama Kali Gagal Melenggang ke Senayan

Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Medcom.id

PPP Pertama Kali Gagal Melenggang ke Senayan

Arga Sumantri • 20 March 2024 22:15

Jakarta: Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dipastikan gagal menempatkan wakilnya di Senayan lantaran perolehan suaranya tak mampu menembus ambang batas parlemen 4 persen. Ini jadi kali pertama PPP gagal masuk DPR. 

Berdasarkan berita acara hasil rekapitulasi nasional Pemilu 2024 yang dibacakan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari, jumlah seluruh suara sah untuk Pileg 2024 yakni 151.796.631 suara. Artinya, partai politik harus memeroleh sekitar 6 juta suara untuk bisa lolos ke Senayan.

Sedangkan PPP, tercatat hanya mendapat 5.878.777 suara. Dengan perolehan suara ini, PPP dipastikan tak bisa menempatkan wakilnya di Parlemen.

Suara PPP terus tergerus. Bahkan, tanda-tandanya sudah mulai terlihat pada 2019, perolehan suara PPP hanya empat persen. Beda tipis dengan ambang batas parlemen (parliamentary threshold).

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menyebut ada dua hal yang menyebabkan suara PPP tergerus. Terutama, pada Pemilu 2024.
 

Baca juga: PPP dan PSI Dipastikan Tak Lolos Ambang Batas Parlemen

Menurut Burhanudin, PPP seperti ada kesalahan strategi dalam menetapkan target pemilih. PPP terlalu mengandalkan segmen pemilih tua.

Sementara, profil demografi pemilih di Indonesia semakin remaja. Semakin muda segmen pemilih, mereka tidak tertarik untuk memilih PPP.

"Sementara segmen pemilih tua secara statistik berkurang dan terjadi perubahan preferensi elektoral segmen pemilih tua. Awalnya memilih PPP, pindah ke beberapa partai Islam seperti PKB dan PKS," ujar Burhanuddin, dalam program Breaking News Metro TV, Rabu, 20 Maret 2024.

Faktor selanjutnya dari sisi pemilihan presiden (pilpres). Burhanuddin melihat basis PPP tidak kompak dalam memilih calon presiden (capres). Keputusan pada tingkat elit tidak seirama dengan aspirasi basis tingkat bawah.

Ketika koalisi terbentuk, tingkat elit memilih pasangan calon (paslon) nomor urut tiga, Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Sementara warga PPP basis tingkat bawah terpecah. Ada yang ke Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

"Jadi memang dua hal itu yang saya kira menjadi penyebab mengapa PPP itu kurang kompetitif," ucapnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arga Sumantri)