Putri Purnama Sari •  6 March 2025 10:45 
                
                
                    
                        Jakarta: Hari Perempuan Internasional atau International Women's Day (IWD) diperingati setiap tahun pada tanggal 8 Maret sebagai bentuk penghormatan terhadap perjuangan perempuan dalam mencapai kesetaraan hak dan kesempatan. 
Perayaan ini tidak hanya menjadi simbol pencapaian perempuan di berbagai bidang, tetapi juga momen refleksi untuk terus memperjuangkan hak-hak yang belum terpenuhi.
Sejarah Hari Perempuan Internasional
Dilansir dari Times of India, peringatan Hari Perempuan Internasional bermula dari perjuangan melawan penindasan terhadap kaum perempuan yang terjadi hingga awal abad ke-20. Pada tahun 1908, perempuan semakin aktif menyuarakan ketidakadilan dan ketidaksetaraan yang mereka alami melalui berbagai kampanye. 
Gerakan ini semakin mendapat perhatian ketika sekitar 15.000 perempuan di New York, Amerika Serikat, melakukan aksi demonstrasi menuntut hak-hak mereka, termasuk upah yang lebih baik, jam kerja yang lebih manusiawi, dan hak untuk memilih dalam pemilu.
Setahun kemudian, pada 1909, Hari Perempuan Internasional pertama kali dirayakan di seluruh Amerika Serikat. Pada tahun-tahun berikutnya, Kopenhagen, Denmark, menjadi tuan rumah konferensi internasional bagi pekerja perempuan.
Dok IWD
Dalam konferensi tersebut, Clara Zetkin, pemimpin Women's Office dari Partai Sosial Demokrat di Jerman, mengusulkan ide untuk menetapkan Hari Perempuan Internasional.
Pada tahun 1911, peringatan ini pertama kali dihormati di Austria, Denmark, Jerman, dan Swiss pada tanggal 19 Maret. Sementara itu, antara tahun 1913 dan 1914, perempuan di Rusia merayakan Hari Perempuan pertama mereka pada 23 Februari.
Hingga akhirnya diputuskan bahwa anggal 8 Maret ditetapkan sebagai Hari Perempuan Internasional yang diterima secara global. PBB secara resmi memperingati hari ini untuk pertama kalinya pada tahun 1975.
 
Makna Perayaan Hari Perempuan Internasional
Setiap tahunnya, Hari Perempuan Internasional mengusung tema tertentu yang relevan dengan tantangan dan isu-isu perempuan di dunia.
Meskipun tema resmi untuk tahun 2025 belum diumumkan, peringatan ini tetap menjadi ajang penting untuk meningkatkan kesadaran akan kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan, serta mengatasi berbagai tantangan yang masih dihadapi perempuan di berbagai sektor, termasuk ekonomi, politik, dan sosial.