Ratusan sopir truk dengan membawa armada angkutan barang (truk) mulai bergerak dari sejumlah daerah menuju Kota Semarang untuk melakukan unjukrasa, Senin, 23 Juni 2025. Dokumentasi/ Media Indonesia
Semarang: Sejumlah ruas jalan di beberapa daerah Jawa Tengah sudah mulai tersendat Senin pagi, 23 Juni 2025. Hal tersebut menyusul rencana aksi unjukrasa secara serempak sopir truk untuk menolak pelaksanaan zero over dimension over load (ODOL). Pemantauan sejak subuh ratusan sopir truk sudah memarkirkan kendaraan angkutan barang (truk) di sejumlah ruas jalan untuk memulai aksi.
Di Kota Semarang terlihat truk diparkir memanjang di Jalan Letjen Suprapto, demikian juga di Lingkar Ambarawa (Kabupaten Semarang), Lingkar Demak, Lingkar Kudus dan Lingkar Pati serta di Jalur Kendal, Batang dan Pekalongan hingga membuat ketersendatan arus lalulintas.
Berdasarkan data dari komunitas draver truk, unjukrasa sopir truk hari ini secara serempak diikuti oleh ribuan peserta berikut membawa armada angkutan barang ke sejumlah instansi seperti dinas perhubungan, lalulintas polres dan dipusatkan di Kantor Gubernur Jawa Tengah di Jalan Pahlawan Kota Semarang.
Anjukrasa sopir truk di Kota Semarang dimulai pukul 09.00 WIB di Depan Kantor Dishub Provinsi Jawa Tengah dengan jumlah peserta 1.500 membawa kendaraan 1.000 unit.
"Dari Jalan Siliwangi sini kitavakan bergerak ke kantor Gubernur untuk menyampaikan keberatan terhadap zero IDOL," kata Koordinator Lapangan Unjukrasa, Suroso.
Di Blora unjukrasa diikuti 500 peserta membawa 250 truk di Lapangan Kridosono,dimulai pukul 10.00 WIB, di Kendal dimulai pukul 08.00 WIB sebanyak 30 peserta membawa 10 unit truk, di Kabupaten Semarang dengan titik kumpul Terminal Bawen dan Jalan Lingkar Ambarawa 150 sopir truk membawa 100 unit truk bergerak ke Kota Semarang.
Sementara di Kabupaten dan Kota Magelang dimulai pukul 01.00 WIB sebanyak 150 sopir membawa 51 unit truk menuju Kota Semarang dengan titik kumpul di Suropasan, Temanggung, juga di Demak 100 sopir akan membawa 50-60 unit truk berkumpul di Terminal Baru Demak bergerak ke Kota Semarang pukul 06.00 WIB.
Pergerakan aksi sopir truk terlihat di Pati dengan peserta 18 orang membawa 12 unit truk menuju Kota Semarang dan di Salatiga sekitar 100 sopir membawa 40 unit truk setelah bergabung dengan sopir truk di Kabupaten juga bergerak ke Kota Semarang untuk kemudian ikuti unjukrasa bersama para sopir dari daerah lain.
Kepala Bidang Lalulintas Darat Dinas Perhubungan Jawa Tengah, Erry Derima Ryanto, meminta agar warga di sejumlah daerah menghindar potensi kemacetan akibat aksi unjukrasa para sopir truk dengan menggunakan transportasi massal seperti bus trans Semarang atau Jawa Tengah saat bepergian.
"Usahakan tidak menggunakan kendaraan pribadi karena potensi kemacetan akibat unjukrasa sopir truk tersebut cukup tinggi," kata Erry.
Menurut Erry tuntutan aksi para sopir truk tersebut lebih tepat untuk pemerintah pusat, karena di daerah hanya akan mengawal seandainya aspirasi disampaikan ke Dinas Perhubungan di daerah.
"Kami bisa meneruskan ke pemerintah pusat dan kita bisa memfasilitasi itu," ujarnya.