Trump Akan Tinggalkan KTT G7 Lebih Awal, Fokus Tangani Isu Timur Tengah

Presiden AS Donald Trump bersama PM Kanada Mark Carney. (Anadolu Agency)

Trump Akan Tinggalkan KTT G7 Lebih Awal, Fokus Tangani Isu Timur Tengah

Willy Haryono • 17 June 2025 12:28

Alberta: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan meninggalkan KTT G7 di Alberta, Kanada, sehari lebih awal karena ingin fokus menangani situasi di Timur Tengah, kata Gedung Putih pada Senin, 16 Juni.

Berbicara bersama Perdana Menteri Kanada Mark Carney, Trump mengatakan bahwa keputusan mengeluarkan Rusia dari G7 pada 2014 adalah “kesalahan besar.”

Trump menambahkan bahwa ia yakin Rusia tidak akan menginvasi Ukraina pada tahun 2022 jika Putin tidak diusir. Trump tidak mengatakan bahwa Rusia harus diterima kembali ke G7.

“Ini awal yang sulit," kata Josh Lipsky, mantan pejabat senior IMF yang sekarang mengepalai departemen ekonomi internasional di Atlantic Council.

Mengutip dari Channel News Asia, Selasa, 17 Juni 2025, negara-negara Eropa ingin membujuk Trump untuk mendukung sanksi yang lebih keras terhadap Moskow. Sementara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa ia berencana untuk membahas pembelian senjata baru untuk Ukraina dengan Trump.

Para pejabat Eropa mengatakan mereka berharap untuk menggunakan pertemuan hari Selasa dengan Zelensky dan Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte serta pertemuan puncak NATO pekan depan untuk meyakinkan Trump agar memperkeras pendiriannya.

Sementara itu dalam tanda lain ketidaksepakatan di antara negara-negara demokrasi global, seorang pejabat AS menyatakan bahwa Trump tidak akan menandatangani rancangan pernyataan yang menyerukan deeskalasi konflik antara Israel dan Iran.

Kanada telah menghentikan upaya untuk mengadopsi komunike komprehensif guna mencegah terulangnya insiden KTT 2018 di Quebec, ketika Trump memerintahkan delegasi AS untuk menarik dukungan dari komunike final setelah meninggalkan pertemuan.

Para pemimpin G7 telah menyiapkan sejumlah rancangan dokumen, termasuk mengenai isu migrasi, kecerdasan buatan, dan mineral strategis, menurut salinan yang dilihat oleh Reuters. Namun, tidak satu pun dari dokumen tersebut mendapat persetujuan dari AS. (Nada Nisrina)

Baca juga:  Pemimpin Dunia Hadiri KTT G7 di Kanada, Bahas Berbagai Konflik

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)