Hashim: Penambahan Anggaran MBG Berkontribusi 2% ke Pertumbuhan Ekonomi

Program makan bergizi gratis. Foto: MGN/Husni Nursyaf.

Hashim: Penambahan Anggaran MBG Berkontribusi 2% ke Pertumbuhan Ekonomi

M Ilham Ramadhan Avisena • 19 February 2025 20:25

Jakarta: Ketua Dewan Penasehat Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Hashim Djojohadikusumo mengungkapkan penambahan anggaran pada program Makan Bergizi Gratis (MBG) bakal membuat perekonomian Indonesia tumbuh tinggi.

Ekonomi yang ditargetkan melaju 5,2 persen tahun ini diproyeksikan akan mendapatkan dorongan tambahan pertumbuhan dua persen dari penambahan anggaran program MBG. Dengan kata lain, Indonesia berpotensi memiliki pertumbuhan hingga tujuh persen di tahun ini.

"Dengan pengeluaran Rp71 triliun untuk makanan gratis, itu akan menambah 0,83 persen terhadap pertumbuhan ekonomi. Dengan tambahan Rp100 triliun, prognosis mereka (Bappenas) adalah pertumbuhan tambahan dua persen," ujar Hashim dalam sesi panel pada acara Indonesia Economic Summit (IES) 2025, Jakarta, Rabu, 19 Februari 2025.


Ilustrasi program Makan Bergizi Gratis. Foto: Medcom.

 

Baca juga: APBN Cekak, Pemerintah 'Pinjam' Duit Eksportir SDA Buat Biayai Pembangunan
 

Program MBG menggerakkan perekonomian lokal


Dia mengatakan, itu merupakan potensi ekonomi yang perlu dimanfaatkan oleh Indonesia. Apalagi program itu disebutnya secara langsung menggerakkan perekonomian lokal.

Melalui program MBG, ekonomi skala kecil di tiap daerah akan bergerak dan melahirkan pemerataan ekonomi. Pasalnya penyediaan makanan dilakukan setiap hari untuk 82 juta orang penerima MBG.

"Kita akan membutuhkan 82 juta telur setiap hari. Kita akan membutuhkan 82 juta paha ayam, paha bawah ayam, sayap ayam setiap hari. Kita akan membutuhkan sayur setiap hari. Kita akan membutuhkan beras setiap hari. Kita akan membutuhkan tahu, tempe setiap hari," imbuh Hashim yang juga merupakan adik dari Presiden Prabowo Subianto.

"Itu dorongan besar, stimulus besar bagi ekonomi. Dan kami memperkirakan hanya dengan program parsial, Rp171 triliun. Itu sudah dua persen pertumbuhan ekonomi tambahan. Itu hanya aritmatika dasar, matematika dasar," jelas dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Ade Hapsari Lestarini)