Sejumlah Kota AS Bersiap Hadapi Gelombang Protes Seperti di Los Angeles

Texas: Sejumlah kota di Amerika Serikat (AS) bersiap menghadapi gelombang aksi protes dalam menentang penggerebekan imigrasi besar-besaran yang diperintahkan Presiden Donald Trump saat beberapa bagian kota terbesar kedua di negara itu, Los Angeles, menghabiskan malam di bawah jam malam dalam upaya untuk meredakan kerusuhan selama lima hari.

Selain di Los Angeles, aksi protes juga terjadi di New York, Atlanta, dan Chicago, di mana para demonstran berteriak dan berkelahi dengan petugas. Beberapa demonstran naik ke patung Picasso di Daley Plaza, sementara yang lain meneriakkan agar Badan Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) dibubarkan.

Melansir dari Times Live, Rabu, 11 Juni 2025, Gubernur Texas Greg Abbott dari Partai Republik berencana mengerahkan Garda Nasional pekan ini menjelang rencana aksi protes massal. Para pengunjuk rasa dan polisi di Austin, Texas, sempat terlibat bentrok pada hari Senin.

Kebijakan kontroversial Trump yang mengerahkan Garda Nasional dan marinir untuk meredakan protes di LA telah memicu perdebatan nasional tentang penggunaan militer di Negeri Paman Sam, dan memicu ketegangan antara Trump dengan gubernur California dari Partai Demokrat, Gavin Newsom.

“Penyalahgunaan kekuasaan yang kurang ajar oleh presiden ini mengobarkan situasi yang mudah meledak, membahayakan rakyat kita, petugas kita, dan bahkan garda nasional kita. Saat itulah spiral kemerosotan dimulai,” kata Newsom dalam pidato video pada hari Selasa.

“Ia kembali memilih eskalasi. Ia memilih kekuatan yang lebih besar. Ia memilih sandiwara ketimbang keselamatan publik. Demokrasi sedang diserang,” tegasnya.

Newsom, yang secara luas dianggap tengah mempersiapkan diri untuk pencalonan presiden pada 2028, bersama negara bagian California memutuskan untuk menggugat Trump dan departemen pertahanan pada hari Senin. Gugatan ini bertujuan menghalangi pengerahan pasukan federal. Trump telah menyarankan agar Newsom ditangkap.

Ratusan marinir tiba di wilayah LA pada hari Selasa atas perintah Trump, setelah ia memerintahkan pengerahan 4.000 personel Garda Nasional ke kota tersebut. Marinir dan Garda Nasional seharusnya hanya digunakan untuk melindungi personel dan gedung pemerintah, bukan untuk melakukan tindakan seperti aparat kepolisian.

Wali Kota Los Angeles Karen Bass mengatakan bahwa pengerahan pasukan tidak diperlukan karena polisi dapat menangani protes, yang sebagian besar berlangsung damai dan terbatas di sekitar lima jalan.

Namun, karena penjarahan dan kekerasan pada malam hari, ia memberlakukan jam malam di area seluas satu mil persegi di pusat kota mulai Selasa malam. Jam malam tersebut akan berlangsung selama beberapa hari.

Baca juga:  Dua WNI Ditangkap di AS, KJRI Los Angeles Pantau Proses Hukum dan Pemenuhan Hak