Api akibat kebakaran sumur minyak di Blora mulai mendekati pemukiman penduduk, petugas berjibaku mengantisipasi kebakaran semakin meluas. (MI)
Blora: Api kebakaran sumur minyak di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, belum padam. Hujan lebat yang mengguyur daerah ini malah membuat api semakin berkobar, sehingga jumlah pengungsi meningkat.
Pemantauan Media Indonesia, Rabu pagi, 20 Agustus 2025, puluhan petugas gabungan Damkar, BPBD, kepolisian dan TNI dibantu Pertamina EP Cepu Field masih terus berupaya melakukan pemadaman kebakaran sumur minyak tersebut. Saat ini, jumlah warga yang mengungsi mencapai 300 keluarga (750 jiwa) warga dari 7 RT di Dukuh Gendono, Desa Gandu.
"Setiap hari kita menyiapkan makanan hingga ratusan porsi untuk menenuhi kebutuhan konsumsi pengungsi," kata Koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Blora Gaguk Setyawan, Rabu, 20 Agustus 2025.
Selain menyiapkan konsumsi bagi pengungsi, pihaknya juga menyiapkan fasilitas kebutuhan lain seperti tenda, selimut, kabar mandi, dan lainnya. Pasalnya, menurut dia, hingga kini belum bisa dipastikan kapan kebakaran sumur tersebut dapat dipadamkan.
Bupati Blora Arief Rohman mengaku menyesalkan banyak sumur minyak di wilayahnya yang tidak dilengkapi perizinan dan keamanan. Arief mengatakan segera melakukan penertiban bersama instansi terkait untuk mengantisipasi kebakaran terjadi lagi.
"Saya sudah berkoordinasi dengan kepolisian dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terkait banyaknya sumur minyak ilegal, saya juga minta agar warga dapat segera memperhatikan keselamatan," ungkap Arief.
Arief mengungkap berdasarkan laporan, di Desa Gandu ada puluhan sumur minyak yang dimiliki dan dikelola oleh warga. Sehingga diperkirakan jumlah sumur minyak ilegal yang dikerjakan secara tradisional mencapai ratusan unit.
Sementara itu Kepala BPBD Blora Mulyowati mengatakan upaya pemadaman kebakaran sumur minyak sejak Minggu sore, 17 Agustus 2025, terus di lakukan. Karena dikhawatirkan semakin meluas hingga membakar pemukiman penduduk dan sumur-sumur minyak lain yang betebaran di sekitarnya.
"Kami telah meminta bantuan Pertamina ep Cepu yang mempunyai pengalaman dalam hal ini, bahkan sejumlah alat berat juga telah diturunkan," imbuhnya. (MI/Akhmad Safuan)