Masih Belum Jelas, Peluncuran Danantara Ditunda Lagi

Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono. Foto: dok Kemenkeu.

Masih Belum Jelas, Peluncuran Danantara Ditunda Lagi

Insi Nantika Jelita • 15 January 2025 21:30

Jakarta: Sampai saat ini pemerintah belum memastikan peluncuran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).
 
Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono menuturkan badan pengelola investasi di luar anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) tidak diresmikan bulan ini. Padahal, Danantara direncanakan akan dirilis pada November 2024, namun pelaksanaannya ditunda.
 
"Tidak diluncurkan di Januari ini, belum," kata Thomas di acara Semangat Awal Tahun 2025 (SAT 2025) di IDN HQ, Jakarta, Rabu, 15 Januari 2025.
 
Ia beralasan pemerintah belum menyelesaikan kerangka regulasi atau regulatory framework dan permasalahan teknis Danantara, sehingga badan tersebut belum resmi beroperasi. Thomas juga menyebut tidak mudah memindahkan tujuh perusahaan negara dengan aset besar Danantara.
 
"Pak Presiden (Prabowo Subianto) merasa regulatory frameworknya harus lebih jelas. Kondisinya juga ternyata lebih complicated (rumit) daripada yang kita pikirkan," ucap dia.
 

Baca juga: Tujuan Prabowo Bentuk Danantara dan Hambatannya


(BPI Danantara. Foto: Istimewa)
 

Mirip Temasek

 
Danantara akan menaungi tujuh perusahaan pelat merah besar, di antaranya Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), PLN, Pertamina, Bank Negara Indonesia (BNI), Telkom, dan PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID).
 
Thomas pun menyamakan penggabungan tersebut dengan pembentukan Temasek, yang merupakan perusahaan holding milik Pemerintah Singapura, yang berfokus pada investasi global.
 
"Kita tuh banyak sekali aset-aset di BUMN dan sebetulnya konsep superholding ini sudah dipikirkan sudah lama. Pak Presiden pun selalu mengingatkan soal pola Temasek," tutur Thomas.
 
"Ini (Danantara) akan menjadi kekuatan besar supaya bisa jadi leverage besar (penggunaan aset dan sumber dana oleh perusahaan)," sambungnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)