Anggota DPR Filipina, Javier Miguel Benitez, dalam Jajak Pendapat Persepsi Regional tentang Ekonomi Kreatif ASEAN yang pertama di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Rabu, 22 Oktober 2025. (Metrotvnews.com)
Willy Haryono • 22 October 2025 16:43
Jakarta: Filipina berkomitmen menjadikan ekonomi kreatif sebagai prioritas utama dalam masa keketuaannya di ASEAN pada 2026, dengan rencana membentuk ASEAN Center for Creative Industries (ACCI) sebagai pusat kolaborasi regional di bidang inovasi, budaya, dan kewirausahaan.
Hal tersebut disampaikan oleh Javier Miguel Benitez, perwakilan dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Filipina, dalam Forum Peluncuran Hasil Jajak Pendapat Persepsi Regional ASEAN tentang Ekonomi Kreatif yang diselenggarakan di Sekretariat ASEAN, Jakarta.
Dalam paparannya, Benitez menekankan pentingnya transformasi ASEAN Creative Economy Framework menjadi langkah nyata yang memberi dampak langsung bagi masyarakat. Ia mengakui bahwa salah satu tantangan terbesar di kawasan adalah masih lemahnya koordinasi antarnegara anggota dalam membangun ekosistem kreatif yang terintegrasi.
“Hasil survei menunjukkan bahwa 50 persen hambatan terbesar berasal dari kurangnya koordinasi antarnegara. Ini menjadi pekerjaan rumah bagi kita semua untuk memperkuat kolaborasi lintas batas,” ujarnya, Rabu, 22 Oktober 2025.
Benitez menjelaskan, Filipina telah meluncurkan Philippine Creative Industries Development Plan 2025–2034 sebagai bagian dari strategi nasional menuju kepemimpinan ASEAN. Rencana tersebut mengusung pendekatan whole-of-nation, dengan melibatkan lembaga legislatif dan eksekutif dalam mendorong kreativitas sebagai motor ekonomi baru.
Program ini dikenal dengan akronim BEAMS, yang mencakup lima pilar utama, yaitu Building Creative Ecosystems, Empowering Creative Workforce, Accelerating Inclusive Innovation, Mobilizing Financial Support, dan Seizing Market Opportunities.
“Melalui BEAMS, kami ingin membangun kerangka kerja yang komprehensif untuk mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif mulai dari pembiayaan, perlindungan hak kekayaan intelektual, hingga penguatan pendidikan kreatif,” jelasnya. Ia juga menyampaikan bahwa Presiden Ferdinand “Bongbong” Marcos Jr. telah menempatkan sektor ini sebagai prioritas pembangunan nasional.