Biodigester komunal. Foto: Dok. Istimewa.
Mohamad Farhan Zhuhri • 16 November 2025 09:41
Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan komitmennya mengembangkan sanitasi ramah lingkungan di Ibu Kota. Ini merupakan sebuah agenda yang ia dorong melalui pemanfaatan teknologi biodigester dan inovasi pengolahan limbah modern.
Ia menilai penguatan ekosistem sanitasi berkelanjutan penting untuk menjadikan Jakarta kota yang lebih sehat. Program ini menjadi bagian dari percepatan Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS) atau Open Defecation Free (ODF) dalam pilar pertama Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
“Ekosistem seperti ini ingin saya kembangkan lebih besar. Secara ekonomi sangat membantu,” ujar Pramono melalui keterangannya, seperti dikutip dari Media Indonesia, Minggu, 16 November 2025.
Dia menuturkan melalui pendanaan CSR, Bank Jakarta bersama PMI DKI Jakarta membangun instalasi biodigester yang mengolah limbah domestik secara anaerob hingga menghasilkan biogas. Energi alternatif tersebut dapat digunakan warga untuk memasak dan penerangan, sekaligus memperkenalkan teknologi sanitasi ramah
lingkungan di tingkat komunitas.
Pramono mengapresiasi kehadiran fasilitas tersebut. Ia menilai teknologi biodigester memberi dampak positif bukan hanya bagi lingkungan, tetapi juga bagi penghematan ekonomi warga.
Ia menambahkan bahwa modernisasi teknologi sanitasi menjadi bagian dari strategi memperkuat posisi Jakarta sebagai kota global yang sehat dan berkelanjutan. “Ini mendorong penghematan dan memberikan dampak ekonomi yang penting. Lebih dari itu, kesehatan masyarakat akan semakin baik,” kata Pramono.
Gubernur Jakarta Pramono Anung. Foto: Metrotvnews.com/Adinda Vinka.
Direktur Utama Bank Jakarta, Agus H. Widodo, menyampaikan bahwa kolaborasi dengan PMI DKI Jakarta adalah wujud komitmen perusahaan terhadap lingkungan bersih dan layak huni.
“Kami berharap masyarakat dapat merasakan manfaat fasilitas sanitasi yang memadai, sekaligus memaksimalkan pemanfaatan energi terbarukan dari limbah domestik,” ujar Agus.