Warga beramai-ramai hendak menguburkan korban tewas banjir bandang di Pakistan. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 18 August 2025 19:37
Islamabad: Jumlah korban tewas akibat terjangan banjir bandang di Pakistan melonjak menjadi 670 orang hingga Senin, 18 Agustus 2025. Sementara itu, tim penyelamat yang didukung pasukan militer dan relawan lokal terus menggali tumpukan puing di sejumlah distrik di Pakistan barat laut, tempat banjir telah menyapu bersih seluruh desa, jembatan, dan infrastruktur lainnya.
Dalam konferensi pers di ibu kota Islamabad pada Senin ini, Letnan Jenderal Inam Haider, kepala Otoritas Penanggulangan Bencana Nasional (NDMA), mengatakan sekitar 1.000 orang terluka dalam berbagai insiden terkait hujan dan banjir di seluruh negeri sejak 26 Juni.
Melansir dari Anadolu Agency, Inam menambahkan bahwa pihak berwenang terus bekerja untuk membersihkan jalan dan memulihkan pasokan listrik di distrik-distrik yang terdampak banjir di provinsi Khyber Pakhtunkhwa
Hujan deras terus mengguyur Peshawar, ibu kota provinsi, serta distrik tetangga Swabi dan Noshehra, sementara gelombang monsun baru tengah mengancam distrik-distrik yang sebelumnya porak-poranda akibat banjir seperti Buner, Swat, Shangla, dan Mansehra.
Hujan deras juga merenggut nyawa dua gadis kecil di distrik Harnai, Provinsi Balochistan, pada Senin.
Pihak berwenang khawatir jumlah korban jiwa akan terus meningkat. Juru bicara pemerintah Khyber Pakhtunkhwa, Faraz Mughal, mengatakan kepada wartawan bahwa sedikitnya 200 orang masih hilang.
Mayoritas korban hilang berasal dari distrik Buner yang paling parah terdampak, di mana 220 kematian telah dikonfirmasi sejak Jumat lalu.
“Keadaannya lebih dari sekadar menakutkan di sini. Tidak ada yang tersisa kecuali tumpukan puing dan bongkahan batu besar yang dibawa arus banjir,” kata Fazal Maabood, seorang pejabat dari Al-Khidmat Foundation, salah satu lembaga bantuan dan penyelamatan terbesar di Pakistan, kepada Anadolu dari distrik Buner.
Ia menambahkan, tim penyelamat dan relawan terus berusaha mencari orang-orang hilang yang diyakini terjebak di bawah reruntuhan, sementara hujan deras dan kondisi pegunungan menghambat upaya penyelamatan.
Selain NDMA dan Al-Khidmat Foundation, sejumlah organisasi bantuan juga telah mengirimkan bantuan ke wilayah terdampak.
Baca juga: Korban Banjir Bandang dan Longsor Dikhawatirkan Terus Bertambah