Ilustrasi modifikasi cuaca menggunakan garam yang ditabur dari pesawat. Istimewa
Farhan Zhuhri • 19 August 2025 13:44
Jakarta: Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melanjutkan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) sebagai langkah strategis dalam kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi sinergis antara BPBD Provinsi Jakarta, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), serta Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU).
"Operasi ini bertujuan utama untuk mitigasi bencana hidrometeorologi ekstrem," kata Kepala Pelaksana BPBD Jakarta, Isnawa Adji, Selasa, 19 Agustus 2025.
Isnawa menyatakan OMC merupakan bentuk mitigasi proaktif dan antisipasi dari pemerintah daerah. Berdasarkan prediksi cuaca dari BMKG terdapat potensi peningkatan curah hujan di pertengahan Agustus, sehingga OMC akan dilaksanakan selama lima hari.
"OMC mulai dari 17 hingga 21 Agustus 2025," ujar Isnawa.
Baca Juga:
Cuaca Jabodetabek 19 Agustus 2025: Hujan Ringan hingga Disertai Petir |
Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD Jakarta, Mohamad Yohan, menuturkan, pihaknya melanjutkan pelaksanaan modifikasi cuaca.
"Sementara itu hari ini pelaksanaan OMC masih berlangsung (hari ke 3)," terang Yohan.
Sementara itu, Direktorat Meteorologi Publik BMKG, Fahim, memaparkan kondisi atmosfer saat ini masih berpotensi menimbulkan hujan di wilayah Jabodetabek.
"Secara umum wilayah Jabodetabek memiliki kelembaban yang berkisar antara 40 sampai 100 persen pada lapisan 925 hingga 500 hPa. Labilitas atmosfer menunjukkan kondisi massa udara labil lemah dan potensi konveksi sedang," kata Fahim.