Puan Ingatkan Penyusunan RAPBN 2026 Perlu Pertimbangkan Situasi Global

Jakarta: Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani mengatakan, kondisi dan situasi global yang tidak menentu akan memengaruhi gerak perekonomian global. Untuk itu, pemerintah diminta menyusun Rancangan Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2026 secara hati-hati.

Ia mengungkapkan, perlambatan ekonomi global akan membuat distribusi komoditas strategis juga terganggu, dan rantai pasok industri dapat terpengaruh. Situasi ekonomi global ini, lanjut Puan, pada akhirnya ikut mempengaruhi kondisi moneter, fiskal, sektor riil nasional, dan pendapatan masyarakat di Indonesia.

"Penyusunan Rancangan Undang-Undang APBN Tahun Anggaran 2026 diharapkan telah mempertimbangkan berbagai faktor global tersebut dalam kebijakan fiskal 2026," kata dia dalam Sidang Tahunan DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat, 16 Agustus 2025.


Ketua DPR Puan Maharani. Foto: dok YouTube.
 

Baca juga: Puan Ungkap Alasan Menyanyikan Lagu 'Imagine' The Beatles

 

Fungsi APBN

Puan menyebut, APBN sebagai instrumen yang sangat penting dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional, menopang daya beli masyarakat, memenuhi kebutuhan dasar rakyat, dan menjalankan pembangunan di segala bidang selalu memiliki ruang fiskal yang terbatas.

Di sisi lain, Puan mengatakan, kebutuhan belanja negara untuk pembangunan akan selalu lebih besar dibandingkan dengan kemampuan pendapatan negara. Untuk itu, ia berharap pemerintah menetapkan belanja prioritas serta menjalankan kebijakan belanja yang efektif dan efisien.

"Oleh karena itu dalam keterbatasan ruang fiskal dan ruang defisit yang ketat, maka pemerintah harus dapat menetapkan prioritas belanja, serta menjalankan kebijakan belanja yang efektif dan efisien," kata dia.