Sukses Curi Kilau Dolar, Harga Emas Dunia Makin Mentereng

Ilustrasi emas. Foto: Freepik.

Sukses Curi Kilau Dolar, Harga Emas Dunia Makin Mentereng

Husen Miftahudin • 24 January 2025 08:14

Chicago: Harga emas dunia menguat pada perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat WIB), karena dolar melemah menyusul seruan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk menurunkan suku bunga, dengan perhatian pasar tetap terfokus pada implikasi yang lebih luas dari kebijakannya.

Dikutip dari data Yahoo Finance, Jumat, 24 Januari 2025, harga emas spot naik 0,1 persen menjadi USD2.753,19 per ons. Harga mencapai puncaknya dalam lebih dari tiga bulan pada perdagangan Rabu, USD26,72 di bawah harga tertinggi sepanjang masa di USD2.790,15 pada Oktober. Untuk harga emas berjangka AS ditutup 0,2 persen lebih rendah pada USD2.765.

Di sisi lain, indeks dolar (DXY) turun 0,2 persen, membuat harga emas dalam dolar lebih murah. Sebagian emas naik pagi ini dan kemudian dijual, sehingga mendorong emas menjauh dari posisi terendahnya.

Berbicara di Forum Ekonomi Dunia atau World Economic Forum (WEF), Trump menekankan komitmennya untuk membalikkan inflasi, mengumumkan rencana untuk mendorong penurunan suku bunga segera. Ia juga mendesak negara-negara lain untuk mengadopsi langkah-langkah serupa untuk mengatasi tantangan ekonomi global.
 

Baca juga: Masih Naik, Ini Rincian Harga Emas yang Dijual di Butik Antam dan Pegadaian


(Ilustrasi pergerakan harga emas. Foto: dok Bappebti)
 

Fed diyakini tak ubah suku bunga


Adapun, emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil tumbuh subur dalam lingkungan suku bunga rendah. Namun, para pedagang melihat peluang 99,5 persen Federal Reserve AS mempertahankan suku bunga tidak berubah pada pertemuannya 28-29 Januari, menurut FedWatch Tool milik CME Group.

Ketidakpastian tentang rencana perdagangan Trump muncul karena ia mengatakan tarif impor dari Kanada, Meksiko, Tiongkok, dan Uni Eropa dapat diumumkan pada 1 Februari. Kurangnya kejelasan tentang kebijakan masa depan telah menyebabkan para pelaku pasar berbondong-bondong ke aset safe haven seperti emas untuk melindungi diri dari volatilitas.

Di sisi lain, harga perak spot turun 1,1 persen menjadi USD30,45 per ons, sementara platinum turun 0,2 persen menjadi USD943,84. Trump juga mengancam Rusia dan negara-negara peserta WEF lainnya dengan pajak, tarif, dan sanksi jika kesepakatan untuk mengakhiri perang di Ukraina tidak segera tercapai.

Diketahui, Rusia merupakan produsen paladium terbesar di dunia dan pemasok utama logam tersebut ke Amerika Serikat.
Adapun, palladium mengalami kenaikan sebesar 1,3 persen menjadi USD990,31.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)