Pramono Kenang Eddie Nalapraya Sosok Berjasa Buat Jakarta

Gubernur Jakarta Pramono Anung. Foto: MI/Mohamad Farhan Zhuhri

Pramono Kenang Eddie Nalapraya Sosok Berjasa Buat Jakarta

Mohamad Farhan Zhuhri • 13 May 2025 15:51

Jakarta: Gubernur Jakarta Pramono Anung mengikuti salat jenazah almarhum Mayjen TNI (Purn) Eddie Nalapraya. Eddie merupakan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 1982-1987 sekaligus tokoh pencak silat nasional.

Pramono mengenang sosok Eddie sebagai tokoh yang berjasa bagi Jakarta dan Indonesia. Eddie juga banyak berjasa membawa pencak silat hingga ke kancah internasional.

"Almarhum Bapak Eddie Nalapraya sungguh sangat baik, berjasa bagi bangsa dan negara, berjasa bagi Jakarta, berjasa bagi masyarakat Betawi terutama membawa pencak silat mendunia," ujar Pramono usai melaksanakan salat jenazah di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Selasa, 13 Mei 2025.

Ia mengajak publik mendoakan Eddie Nalapraya. "Mari kita sama-sama berdoa untuk pintu surga baginya, pintu surga baginya," ucap Pramono.
 

Baca juga: Eks Wagub Jakarta Eddie Marzuki Nalapraya Meninggal Dunia

Eddie Marzuki Nalapraya tutup usia pada di RS Pondok Indah, Jakarta Selatan dalam usia 93 tahun, Selasa, 13 Mei 2025. 

Eddie Marzuki Nalapraya dijuluki sebagai Bapak Pencak Silat Dunia. Pria kelahiran Tanjung Priok, Jakarta, 6 Juni 1931 ini telah berkontribusi besar terhadap dunia pencak silat, olahraga beladiri asli dan kebanggaan Tanah Air.

Eddie Nalapraya
Dok Instagram. 

Bapak Pencak Silat Dunia ini pernah menduduki jabatan Wakil Gubernur DKI Jakarta mendampingi Gubernur Letjen TNI (Purn) Raden Soeprapto pada periode 1982-1987.

Dia memulai karier militernya sejak muda ketika masih berusia 16 tahun dengan bergabung ke dalam Detasemen Garuda Putih saat Agresi Militer Belanda I. Karena tumbuh dan dewasa di masa kemerdekaan, Eddie terlibat dalam sejumlah gerakan perjuangan melawan Kolonialisme.

Berasal dari keluarga Betawi kebanyakan di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Eddie merintis karir di Angkatan Bersenjata tanpa melalui Akademi Militer. Ketekunan dan kerja keras membuatnya mampu mencapai cita-citanya menjadi perwira tinggi.

Ia tercatat menyandang pangkat sersan tahun 1950 dan kemudian diangkat menjadi Mayor Jenderal (Mayjen) pada usia 80 tahun. Jenderal Tanpa Angkatan, begitu Eddie menggambarkan dirinya dalam otobiografinya

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arga Sumantri)