Uang palsu yang akan dimusnahkan di Sulawesi Selatan. Istimewa.
Muhammad Syawaluddin • 6 October 2025 21:04
Makassar: Bank Indonesia bersama Polda Sulawesi Selatan memusnahkan sebanyak 23.185 lembar uang palsu. Uang tiruan tersebut merupakan hasil temuan masyarakat dan perbankan di wilayah Sulawesi Selatan selama beberapa tahun terakhir.
Kepala Perwakilan BI Provinsi Sulsel, Rizki Ernadi Wimanda, menjelaskan uang palsu ini terkumpul dari periode 2017 hingga awal November 2024. "Pemusnahan ini bukan sekadar kegiatan rutin, tetapi wujud nyata sinergi dan kebersamaan Botasupal Sulsel dalam menjaga keaslian dan kedaulatan Rupiah," katanya di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin, 6 Oktober 2025.
Proses pemusnahan dilakukan berdasarkan penetapan resmi dari Ketua Pengadilan Negeri Makassar. Permintaan pemusnahan berasal dari Ditreskrimsus Polda Sulsel dengan BI sebagai pelaksana sesuai kewenangannya.
Rizki menegaskan Bank Indonesia merupakan satu-satunya lembaga yang berwenang mengedarkan dan memusnahkan uang Rupiah. Kewenangan ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang.
Setiap unsur dalam Botasupal memiliki peran penting dalam pemberantasan uang palsu. Penegakan hukum oleh Kepolisian, penuntutan oleh Kejaksaan, deteksi awal perbankan, dan edukasi oleh BI saling melengkapi.
"Sinergi lintas lembaga inilah yang memastikan uang Rupiah palsu tidak kembali beredar dan masyarakat terlindungi," jelas Rizki.
Bank Indonesia menyampaikan apresiasi kepada seluruh anggota Botasupal dan perbankan atas kolaborasi solid mereka. Kerja sama ini penting untuk menjaga ketahanan dan kredibilitas Rupiah di masyarakat.
"Bank Indonesia menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat sinergi dengan BOTASUPAL, perbankan, dan seluruh pemangku kepentingan," ujar Rizki.
Dengan kolaborasi yang erat dan semangat kebersamaan, Rupiah akan tetap terjaga kredibilitasnya. Mata uang nasional ini diharapkan terus dipercaya dan dihormati sebagai simbol kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Streaming