Penundaan Tarif Trump untuk Uni Eropa Jadi Berkah Buat Euro dan Dolar AS

Dolar AS dan Euro. Foto: Xinhua/Zheng Huansong.

Penundaan Tarif Trump untuk Uni Eropa Jadi Berkah Buat Euro dan Dolar AS

Husen Miftahudin • 26 May 2025 08:58

Tokyo: Euro dan dolar Amerika Serikat (AS) menguat terhadap mata uang safe haven yen dan franc Swiss pada perdagangan Senin setelah Presiden AS Donald Trump menetapkan batas waktu 9 Juli untuk kesepakatan perdagangan dengan Uni Eropa dan mencabut ancamannya terhadap tarif perdagangan sebesar 50 persen mulai 1 Juni.
 
Trump mengumumkan keputusan tersebut setelah menelepon Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, yang meminta lebih banyak waktu untuk mencapai kesepakatan. Tanggal 9 Juli adalah akhir dari jeda 90 hari atas pungutan 'Hari Pembebasan' Trump terhadap UE dan sebagian besar mitra dagang lainnya.
 
Deeskalasi yang terjadi hanya dua hari setelah Trump mengeluarkan ancaman tersebut dan menjadi pengingat betapa cepat dan tiba-tiba kebijakan perdagangan AS dapat berubah. Bahkan saat hal itu mendorong investor kesepakatan dapat dicapai dan meredakan kekhawatiran tentang kemerosotan global.
 
Mengutip Investing.com, Senin, 26 Mei 2025, euro naik 0,3 persen menjadi 162,60 yen, dan naik 0,2 persen terhadap dolar hingga mencapai level tertinggi sejak 30 April di USD1,1382. Sementara dolar AS menguat sebanyak 0,4 persen menjadi 143,085 yen, setelah merosot satu persen pada perdagangan Jumat.
 
Dolar Australia dan pound sterling yang sensitif terhadap risiko juga bertahan kuat, dengan Aussie menyentuh level tertinggi sejak 7 Mei di USD0,6505 dan poundsterling stabil di USD1,3535, tepat di bawah level tertinggi perdagangan Jumat di USD1,3550, level yang terakhir terlihat pada Februari 2022.
 

Baca juga: Trump Tunda Tarif Perdagangan 50% terhadap Uni Eropa hingga Juli


(Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen bersama Donald Trump. Foto: euractiv.com)
 

Tarif Trump ke UE diyakini tidak akan sampai 50%

 
Ray Attrill, kepala penelitian valas di National Australia Bank mengungkapkan jika pasar mungkin telah mengambil pandangan dimana akhirnya akan mendarat pada situasi tarif antara AS dan UE tidak akan mencapai 50 persen.
 
"Tetapi bagaimana mencapainya sejujurnya masih belum ada yang tahu saat ini. Jika ekspektasi pertumbuhan global akan mengalami kemunduran lagi di sini, itu bukan kabar baik bagi mata uang seperti dolar Australia," tambah dia.
 
Bahkan saat Trump memberi Eropa sedikit ruang bernapas, ancamannya untuk mengenakan bea masuk sebesar 25 persen pada iPhone yang tidak dibuat di AS, yang juga secara signifikan mengguncang investor pada Jumat, tetap berlaku.
 
Namun sebagai bentuk penghormatan terhadap kekhawatiran fiskal di pasar, Trump juga mengatakan rancangan undang-undang pengeluaran dan pemotongan pajak yang luas kemungkinan akan melihat perubahan signifikan di Senat.
 
Versi RUU pajak DPR dihitung akan menambah sekitar USD3,8 triliun ke utang pemerintah federal sebesar USD36,2 triliun selama dekade berikutnya, menurut Kantor Anggaran Kongres.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)