Ilustrasi. Foto: Dok MI
Eko Nordiansyah • 23 May 2025 11:36
Jakarta: Harga emas dunia (XAU/USD) kembali berada dalam tekanan setelah mengalami volatilitas tinggi dalam beberapa sesi perdagangan terakhir. Pada Kamis, 22 Mei 2025, XAU/USD sempat mencapai level tertinggi dua minggu di USD3.345, namun kemudian terkoreksi hingga turun sekitar 0,48 persen, dan diperdagangkan di kisaran USD3.289.
"Tekanan utama datang dari penguatan dolar AS serta sentimen pasar terhadap perkembangan politik fiskal di Amerika Serikat," kata Analis Dupoin Futures Indonesia, Andy Nugraha dalam keterangan tertulis, Jumat, 23 Mei 2025.
Penguatan dolar AS terjadi setelah Dewan Perwakilan Rakyat AS menyetujui anggaran yang diajukan oleh Presiden Donald Trump, membuka jalan bagi pemangkasan pajak yang kini tinggal menunggu persetujuan Senat.
Undang-undang ini diperkirakan akan menambah utang negara hingga USD3,8 triliun dalam sepuluh tahun ke depan, menurut proyeksi Kantor Anggaran Kongres (CBO). Meski ini memicu kekhawatiran di pasar, dalam jangka pendek justru menambah kekuatan Dolar dan menekan harga emas.
Dari sisi teknikal, Andy melihat kombinasi pola candlestick dan indikator moving average mengisyaratkan masih terbentuknya tren bullish jangka pendek pada XAU/USD. Menurutnya, selama harga emas masih bertahan di atas level support teknikal USD3.287, maka peluang kenaikan menuju USD3.345 tetap terbuka.
"Namun, jika tekanan jual berlanjut dan harga menembus di bawah support tersebut, potensi koreksi bisa membawa harga turun lebih dalam ke area USD3.287 sebagai target terdekatnya," ungkap dia.
Baca juga:
Harga Emas di Pegadaian Bervariasi, Cek di Sini |