Koresponden Al Jazeera Mubasher Hussam Shabat tewas tertembak pasukan Israel. Foto: Middle East Eye
Fajar Nugraha • 25 March 2025 10:51
Gaza: Israel melakukan serangan yang menewaskan dua jurnalis Palestina dalam serangan terpisah di Gaza pada Senin 24 Maret 2025. Kematian ini membuat jumlah total pekerja pers yang tewas di wilayah Palestina sejak Oktober 2023 menjadi 208.
“Koresponden Palestine Today Mohammad Mansour tewas dalam serangan udara di utara Khan Younis,” ujar laporan Middle East Eye, Selasa 25 Maret 2025.
“Sementara koresponden Al Jazeera Mubasher Hussam Shabat tertembak di mobilnya di Jalan Salah al-Din di utara daerah kantong tersebut,” imbuh laporan itu.
Kantor Media Pemerintah di Jalur Gaza mengatakan bahwa mereka mengutuk "dengan kata-kata yang paling keras penargetan, pembunuhan, dan pembunuhan jurnalis Palestina oleh pendudukan Israel".
Komite Perlindungan Jurnalis mengatakan awal bulan ini bahwa, mengingat tingginya jumlah jurnalis Palestina yang terbunuh, periode Oktober 2023 merupakan periode paling mematikan bagi jurnalis sejak LSM tersebut mulai mengumpulkan data lebih dari tiga dekade lalu.
Kematian itu terjadi saat pasukan Israel terus melancarkan serangan darat baru mereka di Jalur Gaza.
Pasukan Israel telah mengepung lingkungan Tel al-Sultan di Rafah, Gaza selatan, menyebabkan 50.000 warga Palestina terperangkap dengan sedikit akses ke makanan dan air, dan yang terluka "dibiarkan mati kehabisan darah".
Tentara mulai mengepung daerah itu pada Minggu pagi, mengeluarkan pemberitahuan yang menuntut warga Palestina meninggalkan daerah itu.
Pemerintah kota Rafah mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Tel al-Sultan "sedang mengalami genosida" dengan ribuan warga sipil, termasuk anak-anak, wanita, dan orang tua, terperangkap di bawah pemboman Israel yang intens "tanpa sarana untuk melarikan diri".
Dikatakan bahwa komunikasi telah terputus sepenuhnya di daerah itu, dengan nasib penduduk tidak diketahui.
Pada Minggu pagi, ambulans Bulan Sabit Merah sedang dalam perjalanan untuk merawat pasien yang terluka di Tel al-Sultan ketika pasukan Israel mengepung kendaraan mereka.
“Pasukan Israel membebaskan salah satu anggota kru setelah memukulinya dengan keras,” kata Bulan Sabit Merah dalam sebuah pernyataan.
Lebih dari sehari kemudian, nasib pekerja darurat lainnya masih belum diketahui.