BTN Alokasikan 20 Ribu Unit Rumah untuk Guru

Ilustrasi perumahan subsidi. Foto: dok Kementerian Pekerjaan Umum.

BTN Alokasikan 20 Ribu Unit Rumah untuk Guru

Ade Hapsari Lestarini • 26 March 2025 11:06

Bogor: PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) bersama Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen), Badan Pusat Statistik (BPS), dan Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) meluncurkan Program Rumah untuk Guru Indonesia.

Program ini merupakan sebuah kolaborasi lintas sektor untuk membantu para guru di seluruh Indonesia memiliki rumah yang layak dan terjangkau. Selain itu, program tersebut merupakan hasil inisiasi dari pertemuan Kementerian PKP, BP Tapera dan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah pada 7 Februari 2025, yang membahas pentingnya pembangunan perumahan untuk guru, didukung dengan konsolidasi data oleh BPS.

Sinergi konkret antara kementerian dan lembaga tersebut akhirnya menunjuk BTN sebagai bank pelaksana tunggal dalam Program Rumah untuk Guru Indonesia.

Peluncuran program ini ditandai dengan akad kredit serentak di delapan kota besar yakni Bogor (Jawa Barat), Banda Aceh (Aceh), Medan (Sumatra Utara), Pontianak (Kalimantan Barat), Makassar (Sulawesi Selatan), Bangkalan (Jawa Timur), Kupang (Nusa Tenggara Timur), dan Jayapura (Papua).

Agenda ini dihadiri oleh Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Menteri PKP Maruarar Sirait, Menteri Dikdasmen Abdul Mu’ti, serta Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu dan Kepala Badan Pusat Statistik, Amalia Adininggar Widyasanti.

Menteri PKP Maruarar Sirait mengatakan, sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk menggelar "karpet merah" tidak hanya kepada investor namun juga wong cilik, dalam hal ini termasuk para guru yang merupakan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Selain alokasi rumah subsidi untuk guru, pemerintah juga menyiapkan alokasi untuk MBR dari berbagai profesi lainnya.

"Dalam waktu dekat kita sudah mengalokasikan 20 ribu unit untuk guru, lalu para pahlawan devisa kita, para tenaga kerja Indonesia (TKI), banyak perempuan tangguh di antara mereka, kami alokasikan 20 ribu unit juga. Yang ketiga adalah untuk bidan sebanyak 10 ribu unit, perawat 15 ribu unit, tenaga kesehatan masyarakat 5.000 unit. Kami juga sudah alokasikan untuk petani, nelayan, dan buruh. Dengan bantuan BPS, program ini bisa lebih tepat sasaran dan rumah subsidi tidak dinikmati oleh orang-orang yang tidak berhak," beber Maruarar, dilansir keterangan resmi BTN, Rabu, 26 Maret 2025.
 

Baca juga: Jawa Barat Jadi Kantong KPR Terbesar di Indonesia



?BTN Alokasikan 20 Ribu Unit Rumah untuk Guru. Foto: dok BTN

Peningkatan kualitas hidup para guru


Menteri Dikdasmen Abdul Mu'ti menambahkan, pemerintah mengedepankan pembangunan kualitas sumber daya manusia yang kuncinya terletak pada kualitas guru. Dengan adanya Program Rumah untuk Guru Indonesia, pemerintah mendukung peningkatan kualitas hidup para guru sehingga mereka dapat bekerja dengan baik.

"Terima kasih kepada Pak Menteri PKP yang sudah mengalokasikan 20 ribu unit untuk guru, karena jumlah guru yang masih belum memiliki rumah sebanyak 438.816 di seluruh Indonesia. Kami ingin agar para guru dapat bekerja lebih baik lagi, dengan peningkatan kesejahteraan dan kepemilikan rumah yang layak," kata Abdul.

Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, dalam Program Rumah untuk Guru Indonesia, BPS bertugas mengumpulkan data dan mengolahnya sehingga dapat dimanfaatkan untuk mendukung realisasi program.

"Kami mendapatkan data administrasi guru dari Dikdasmen, kemudian kami padu-padankan dengan data tunggal yang disebut Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN), serta kami lengkapi dengan variabel-variabel tambahan yang dibutuhkan. Hasil dari DTSEN tersebut, kami kembalikan ke Dikdasmen untuk dimanfaatkan dalam program ini," jelas Amalia.

Sementara itu, Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho mengatakan, pihaknya sangat mendukung upaya pemenuhan kebutuhan tiga juta rumah dengan penyediaan pembiayaan yang terjangkau untuk seluruh segmen masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

"Kami berharap mudah-mudahan kerja sama yang dilakukan dapat mempercepat pencapaian sasaran, ini akan kami jaga. Kami berkomitmen mengawal 20 ribu unit kuota untuk guru tahun ini, jangan sampai yang tidak berhak ikut menikmati fasilitas KPR Subsidi," kata Heru.

Sejalan dengan penjelasan Kepala BPS dan Komisioner BP Tapera, Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan, Program Rumah untuk Guru Indonesia merupakan hasil kerja kolaborasi lintas sektor untuk membantu para guru supaya memiliki rumah layak huni dan terjangkau.

"Kalau boleh usul, kita tambahkan tahun depan, selain guru ASN (aparatur sipil negara), kita tambahkan dengan guru-guru Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), dan swasta. Kami berharap program ini terus berjalan karena program ini yang paling disukai dan masih banyak guru yang belum punya rumah layak huni. Dengan begitu, guru bisa lebih konsentrasi mengajar," ujar Nixon.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Ade Hapsari Lestarini)