Dari Sains hingga Musik, Siswa Unjuk Karya di Festival Edukasi

istimewa.

Dari Sains hingga Musik, Siswa Unjuk Karya di Festival Edukasi

Al Abrar • 18 March 2025 16:09

Jakarta: Penabur Intercultural Secondary & Junior College Tanjung Duren menggelar Festival Steam di Emporium Pluit Mall, Jakarta, pada 17-23 Maret 2025. Mengusung tema “Dream. Discover. Design.”, festival ini mengajak peserta didik kelas 7-12 untuk berani bermimpi, mengeksplorasi potensi diri, serta menciptakan solusi kreatif terhadap berbagai permasalahan sehari-hari.

Festival Steam telah menjadi agenda tahunan sejak pertama kali digelar pada 2023. Kepala Penabur Intercultural Secondary & Junior College Tanjung Duren, Mahadewi Asih Puspitaningtyas, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan wadah bagi peserta didik kelas 7-11 untuk mengeksplorasi dan melakukan penelitian sekaligus berkompetisi. Sementara itu, bagi peserta didik kelas 12, proyek penelitian yang dipamerkan menjadi final project sekaligus syarat kelulusan.

“Siswa kelas 12 memamerkan hasil riset mereka sebagai proyek akhir sebelum kelulusan. Sedangkan siswa kelas 7-11 mendapat kesempatan untuk berkompetisi dan melakukan penelitian,” ujar Mahadewi.

Salah satu proyek yang dipamerkan dalam festival ini adalah karya Beatrice Joanna Wu dan Jeszichow Hourencia Tjong, peserta didik kelas 12 yang mengembangkan berbagai produk berbasis fermentasi. Mereka memanfaatkan bakteri dan sampah organik untuk menghasilkan produk bermanfaat, seperti Kombucha dengan kadar probiotik tinggi, nata de pina berbahan dasar nanas, serta kompos dari limbah organik.

“Kami sempat mengalami kegagalan saat mencoba membuat nata de pina dengan semangka karena kadar airnya terlalu tinggi dan kadar gulanya terlalu rendah. Akhirnya, kami memilih nanas sebagai bahan utama,” ujar Beatrice.

Proyek lain yang menarik perhatian adalah “Modulab”, aplikasi komposisi musik dan desain suara yang dikembangkan oleh Shemayah Zophar dan Russell Ericson. Mereka yang merupakan musisi sekolah merancang aplikasi ini agar lebih mudah digunakan oleh pemula dalam menciptakan musik.

“Kami ingin membuat aplikasi yang sederhana namun tetap fungsional. Awalnya, kami berambisi mengembangkan semua fitur dalam bentuk perangkat fisik, tetapi akhirnya menyederhanakan aplikasi ini agar lebih mudah diakses,” kata Shemayah.

Proses pembuatan proyek ini telah dilakukan sejak Agustus 2024, dimulai dari ide, survei, perancangan pada Desember 2024, hingga akhirnya siap dipamerkan pada Maret 2025. Selama proses ini, guru-guru turut membimbing peserta didik mulai dari identifikasi masalah hingga merancang solusi aplikatif sesuai dengan minat masing-masing.

Mahadewi berharap melalui Festival Steam, peserta didik semakin terdorong untuk berinovasi dan mengeksplorasi ide-ide kreatif.

“Kami ingin anak-anak tidak takut bermimpi besar dan menjadikan setiap tantangan sebagai peluang untuk belajar,” ujarnya.

Festival juga dimeriahkan dengan pertunjukan Modern Dance pada akhir pekan. Masyarakat yang ingin menyaksikan lebih banyak proyek inovatif dari para peserta didik dapat mengunjungi booth Festival Steam di Emporium Pluit Mall pada 17-23 Maret 2025.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Al Abrar)