Presiden Moldova Apresiasi Pengakuan Kemajuan Aksesi oleh Komisi Eropa

Presiden Moldova Maia Sandu. (Anadolu Agency)

Presiden Moldova Apresiasi Pengakuan Kemajuan Aksesi oleh Komisi Eropa

Muhammad Reyhansyah • 5 November 2025 12:42

Chisinau: Presiden Moldova Maia Sandu pada Selasa, 4 November 2025 menyampaikan terima kasih kepada Komisi Eropa atas pengakuan terhadap kemajuan negaranya dalam proses aksesi Uni Eropa. Ucapan itu disampaikan setelah blok beranggotakan 27 negara tersebut merilis laporan mengenai perkembangan mitra-mitra perluasannya.

Komisioner Eropa untuk Urusan Perluasan, Marta Kos, sebelumnya menyebut tahun 2025 sebagai “periode yang baik bagi kerja sama dengan negara-negara kandidat” dalam presentasinya di Parlemen Eropa. Ia menyoroti kemajuan signifikan yang telah dicapai Montenegro, Albania, Moldova, dan Ukraina dalam proses menuju keanggotaan Uni Eropa.

Melalui unggahan di platform X, Kos menambahkan bahwa Moldova menunjukkan “kemajuan terbesar dalam jalur aksesi,” dengan memperdalam kerja sama bersama Uni Eropa “meskipun menghadapi ancaman hibrida dan upaya destabilisasi yang berkelanjutan.”

“Terima kasih telah mengakui kemajuan kami, @EU_Commission. Moldova telah membuktikan bahwa bahkan di masa tersulit sekalipun, kami tetap mampu berkontribusi dan Uni Eropa dapat mengandalkan kami,” tulis Sandu di X sebagai tanggapan atas pernyataan Kos yang dikutip Anadolu, Rabu, 5 November 2025.

Pernyataan Sandu itu disampaikan saat dirinya melakukan kunjungan kerja ke Brussel, di mana ia melaporkan telah mengadakan “pertemuan produktif” dengan Presiden Dewan Eropa Antonio Costa.

Menurut pernyataan resmi kepresidenan Moldova pada Senin, Sandu dijadwalkan bertemu dengan Kos, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Kaja Kallas, serta sejumlah pejabat tinggi Eropa lainnya, dan menghadiri sebuah konferensi selama kunjungan tersebut.

Kunjungan itu dilakukan setelah pemerintahan baru Moldova yang dipimpin Perdana Menteri Alexandru Munteanu resmi dilantik pada Jumat, menyusul kemenangan Partai Aksi dan Solidaritas yang dipimpin Sandu dalam pemungutan suara parlemen pada akhir September.

Menjelang pemilihan parlemen, Sandu menuduh Rusia berupaya mempengaruhi proses politik domestik dengan “mendanai berbagai kendaraan politik” untuk memperluas pengaruhnya di parlemen. Moskow membantah tuduhan tersebut dan menuding pemerintah Moldova “memecah belah warga” dengan membatasi tempat pemungutan suara di Rusia sambil memperbanyaknya di negara-negara Eropa.

Baca juga:  Partai Pro-Uni Eropa Menang Pemilu Moldova di Tengah Tuduhan Intervensi Rusia

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)