Wamen Ekraf Bantah Film Animasi Merah Putih: One For All Didanai Pemerintah

Poster film animasi Merah putih: One For All, dok: Instagram @totosoegriwo

Wamen Ekraf Bantah Film Animasi Merah Putih: One For All Didanai Pemerintah

Putri Purnama Sari • 11 August 2025 16:04

Jakarta: Film animasi Merah Putih: One For All, baru-baru ini menjadi sorotan dan perbincangan hangat di media sosial. Bukan hanya karena promosi dan tema nasionalisme yang diusung, tetapi banyaknya kritik publik terhadap kualitas visual dan teknisnya. 

Di tengah ramainya komentar tersebut, muncul pula isu bahwa film ini didanai oleh Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf). Namun, Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf) Irene Umar menegaskan bahwa kabar tersebut tidak benar. Ia menekankan bahwa pemerintah tidak memberikan bantuan apapun untuk film tersebut.

“Kami tidak memberikan bantuan finansial dan tidak memberikan fasilitas promosi” kata Irene, yang dikutip Senin, 11 Agustus 2025.

Saat itu, Irene menyebut, dirinya hanya menerima audiensi dari tim produksi film dan memberi sejumlah masukan untuk peningkatan kualitas terkait produksi film tersebut.

“Saya sendiri menerima audiensi tim produksi film beberapa waktu yang lalu di mana saya menyampaikan beberapa masukan dari saya termasuk teknikal terkait karakter look, and feels, trailer dan lain-lain,” lanjutnya.
 

Baca juga: Film Animasi Merah Putih: One For All Tuai Kritikan Tajam, Ini Deretan Alasannya

Sumber Dana Produksi Bukan dari Pemerintah

Menurut informasi yang beredar, seluruh biaya produksi film yang disebut mencapai sekitar Rp 6,7 miliar, dana tersebut diketahui berasal dari Perfiki Kreasindo, sebuah rumah produksi di bawah naungan Yayasan Pusat Perfilman H. Usmar Ismail.

Pendanaan dilakukan secara gotong royong oleh pihak swasta, tanpa campur tangan dana APBN. Selain itu pengerjaan film animasi ini juga diketahui relatif singkat, yaitu sekitar Juni hingga Agustus 2025.

Sejumlah unggahan di YouTube dan X mengungkap dugaan adanya penggunaan aset animasi stok dalam film ini. Akun YouTube Yono Jambul menyebut beberapa adegan menggunakan aset yang dibeli dari Daz3D, termasuk Street of Mumbai.
 
Baca juga: Film Merah Putih Banjir Kritikan, Komisi X Dorong Industri Kreatif Evaluasi

Kritik Publik Tetap Mengalir

Meski isu pendanaan dari pemerintah telah dibantah, kritik terhadap Merah Putih: One For All belum mereda. Warganet menyoroti kualitas animasi yang dinilai tidak sebanding dengan film nasional lain, bahkan dibandingkan karya independen kreator lokal di platform digital.

Beberapa komentar menyebut bahwa film ini terasa “terburu-buru” secara teknis, mulai dari pergerakan karakter yang kaku, ekspresi wajah yang kurang natural, hingga latar belakang yang minim detail.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Surya Perkasa)