Donald Trump. (X/@POTUS)
Riza Aslam Khaeron • 26 April 2025 13:17
Washington DC: Presiden Amerika Serikat Donald Trump menilai bahwa konflik antara India dan Pakistan di Kashmir akan mereda dengan sendirinya, tanpa perlu campur tangan pihak luar. Hal ini disampaikan Trump dalam perjalanan menuju Roma dengan pesawat kepresidenan Air Force One, seperti dikutip dari The Economic Times pada Sabtu, 26 April 2025.
"Saya sangat dekat dengan India dan saya sangat dekat dengan Pakistan, seperti yang Anda tahu. Dan mereka telah bertikai selama 1.000 tahun di Kashmir. Kashmir telah berlangsung selama 1.000 tahun, mungkin lebih lama dari itu," ujar Trump kepada wartawan di atas Air Force One, mengutip The Economic Times, Sabtu, 26 April 2025.
Pernyataan Trump tersebut disampaikan setelah serangan teror di Pahalgam, Jammu dan Kashmir, pada 22 April 2025, yang menewaskan 26 orang, terdiri dari 25 turis India dan satu warga negara Nepal. Trump menyebut serangan itu sebagai "serangan yang buruk."
Ketika ditanya apakah dirinya akan menjadi mediator atau campur tangan dalam konflik yang kembali memanas, Trump tidak menunjukkan ketertarikan untuk terlibat.
"Telah terjadi ketegangan di perbatasan itu selama 1.500 tahun. Jadi, Anda tahu, sama seperti yang sudah-sudah, mereka akan menyelesaikannya sendiri entah bagaimana. Saya yakin... Saya mengenal kedua pemimpin. Ada ketegangan besar antara Pakistan dan India. Tapi memang selalu begitu," ujar Trump, dikutip dari The Economic Times, Sabtu, 26 April 2025.
Trump memilih untuk tidak mengambil peran sebagai mediator dalam perselisihan tersebut, menegaskan bahwa India dan Pakistan mampu mengatasi permasalahan mereka sendiri, meskipun situasinya tetap tegang setelah serangan di Pahalgam.
Baca Juga: Ancaman Eskalasi Ketegangan India-Pakistan Usai Serangan di Kashmir |