Viral, Warga Malang Ricuh dengan Sound Horeg

Tangkapan layar video kericuhan gegara sound horeg saat karnaval di kawasan Mulyorejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jawa Timur.

Viral, Warga Malang Ricuh dengan Sound Horeg

Daviq Umar Al Faruq • 14 July 2025 12:57

Malang: Suasana karnaval di kawasan Mulyorejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jawa Timur, sempat diwarnai kericuhan, diduga karena sound horeg -sound system berukuran besar dan bertenaga tinggi-, pada Minggu, 13 Juli 2025. Insiden ini sempat terekam dalam sebuah video dan viral di media sosial.

Dalam video yang diunggah akun Instagram @malangraya_info, tampak  warga dan peserta karnaval terlibat cekcok dan adu dorong di tengah arak-arakan. Sejumlah orang tampak berusaha melerai agar keributan tidak semakin meluas.

"Berdasarkan informasi awal, sempat terjadi perseteruan antara warga dan peserta karnaval di Mulyorejo, Sukun, Kota Malang pada hari Minggu, 13 Juli 2025," tulis akun @malangraya_info dalam keterangan videonya.

Menurut keterangan warganet, perseteruan ini dipicu oleh keluhan salah satu warga yang meminta agar suara sound system karnaval dikurangi. Pasalnya, di sekitar lokasi ada warga yang sedang sakit.

Baca: 

Sempat Terdampak Pandemi, Sound Horeg dari Malang Tumbuh Jadi Hiburan Rakyat


Saat dikonfirmasi, Lurah Mulyorejo, Siswanto Heru Suparnadi, membenarkan adanya kericuhan di wilayahnya saat karnaval pada Minggu siang, 13 Juli 2025. Ia mengaku, pawai festival budaya itu merupakan rangkaian dari kegiatan Bersih Desa 2025. 

"Penangananya sudah selesai. Kalau penyelesaian secara damainya nanti setelah Bersih Desa. Pas wayangan nanti kita satukan, cari solusi lah yang terbaik," katanya, Senin 14 Juli 2025.

Ada dua agenda dalam kegiatan Bersih Desa 2025 di Mulyorejo. Pertama pawai festival budaya yang dilaksanakan di kawasan Jalan Raya Mulyorejo pada 13 Juli dan ditutup dengan pertunjukan ludruk Kartolo Cs dan wayang kulit pada Selasa malam 15 Juli 2025 besok.

"Kalau penanganannya sudah selesai. Nanti pada waktu selesai bersih desa, mau dipertemukan antara Pak RT, Pak RW, sama Ketua Panitia, itu aja cukup," bebernya.

Siswanto mengaku tidak mengetahui secara pasti terkait penyebab terjadinya kericuhan tersebut. Namun ia mendengar bahwa kericuhan itu disebabkan oleh suara sound system saat pawai yang terlalu keras.

"Ya namanya sound kan begitu. Kemarin kan ya sudah diinformasikan, ya jangan sampai dibunyikan di depan rumahnya orang," imbuhnya.

Sementara itu, Kasihumas Polresta Malang Kota, Ipda Yudi Rusdiyanto, mengaku bahwa pihaknya telah melakukan penanganan awal dalam insiden kericuhan saat karnaval berlangsung. Saat ini polisi masih melakukan penelusuran terkait penyebab insiden itu 

"Penanganannya sudah. Untuk kronologi lengkapnya masih proses, nanti saya update kan," katanya singkat.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Lukman Diah Sari)