Pengamat Ungkap Penyebab Aksi Tawuran Meningkat Selama Ramadan

Ilustrasi. Foto: Medcom.id.

Pengamat Ungkap Penyebab Aksi Tawuran Meningkat Selama Ramadan

Ficky Ramadhan • 9 March 2025 20:50

Jakarta: Pengamat sosial dari Universitas Indonesia (UI) Rissalwan Habdy Lubis mengungkapkan bahwa penyebab tingginya tawuran selama ramadan. Salah satunya karena banyak kegiatan-kegiatan yang bersifat sosial di luar rumah.

Dengan banyaknya kegiatan di luar rumah seperti berkumpul dengan teman-teman, sahur on the road (SOTR), atau kegiatan berkumpul lainnya, dapat menimbulkan gesekan dengan kelompok lain. "Akibatnya anak-anak muda kalau tidak diarahkan dia akan lebih mudah terpicu untuk kemudian ada gesekan antara satu kelompok dengan kelompok lain. Misalnya bubaran dari salat tarawih atau dia nongkrong di satu tempat," kata Rissalwan saat dikutip dari Media Indonesia, Minggu, 9 Maret 2025.

Rissalwan menambahkan, jika dilihat dari sisi psikologis, anak-anak muda yang tengah berkumpul atau ada di dalam suatu kelompok, pastinya akan timbul rasa arogansi dan dominasi yang tinggi dalam diri anak muda tersebut. Hal itu memicu perkelahian saat bertemu dengan kelompk lain.

"Sehingga kalau dia bertemu kelompok lain, sangat mudah untuk terpicu dan bisa menimbulkan perkelahian atau tawuran," ungkap dia.
 

Baca juga: 

Mayoritas Remaja yang Tawuran di Sawah Besar Adalah Pelajar


untuk mencegah aksi tawuran di selama ramadan ini, diperlukan tindakan preventi, bukan dengan tindakan kuratif atau pendekatan legal dari kepolisian. Hal itu karena aksi tawuran di bulan ramadan merupakan fenomena sosial.

"Saya kira lebih baik kita melakukan tindakan preventif. Tindakan preventifnya itu dengan mengarahkan anak-anak muda agar melakukan kegiatan ibadah yang bersifat sosial dan membantu orang lain tanpa terpicu dengan kelompok lain," sebut dia.

Ia mengatakan, hal itu bisa dilakukan dengan cara memastikan anak muda tersebut diawasi oleh orang-orang yang lebih tua atau tokoh masyarakat. Sehingga, mereka bisa diberikan pengarahan.

"Selama ini mungkin mereka dibiarkan saja sehingga aktivitas mereka keluar dari jalur. Akhirnya bertemu kelompok lain dan berkonflik. Saya kira ini sebaiknya dilakukan secara preventif dan bukan diselesaikan secara legal atau secara aturan hukum," ujar dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Anggi Tondi)