Anak-anak di Gaza kelaparan akibat perang yang melanda saat ini. Foto: Anadolu
Fajar Nugraha • 22 May 2025 13:48
Ottawa: Direktur Eksekutif Dana Anak-anak PBB (UNICEF), Catherine Russell, memperingatkan bahwa bantuan terbatas yang sampai di Gaza, Palestina masih jauh dari kata cukup untuk memenuhi kebutuhan anak-anak yang menghadapi krisis kemanusiaan parah ini.
"Anak-anak di Gaza terus terbunuh, terluka, dan kehilangan bantuan,” tulis Russel di aplikasi X, seperti dikutip Anadolu, Kamis 22 Mei 2025.
Ia menyatakan bahwa total truk yang masuk masih jauh dari kata cukup dan belum menjangkau mereka yang sangat membutuhkan.
Menekankan terkait jumlah persediaan yang cepat menipis, kepala UNICEF mengatakan bahwa pihaknya kehabisan waktu dan persediaan di Gaza.
Pernyataan Russell muncul setelah kantor urusan kemanusiaan PBB pada Selasa lalu mengatakan bahwa Israel menyetujui masuknya 100 truk bantuan ke Gaza, peningkatan signifikan dari sembilan truk yang diizinkan masuk sehari sebelumnya. Namun, jumlah tersebut dinilai masih sangat sedikit dari yang dibutuhkan untuk penduduk Gaza.
Menurut juru bicara PBB, Stephane Dujarric, tidak ada pasokan kemanusiaan yang melintasi daerah tersebut yang dapat meninggalkan area pemuatan di Kareem Shalom untuk didistribusikan karena otoritas Israel hanya mengizinkan satu jalur yang "sangat padat" dan "tidak aman" untuk dilalui.
Diketahui sejak 2 Maret, Israel telah melakukan blokade ketat di Gaza dan menolak bantuan kemanusiaan untuk masuk sehingga mendorong wilayah tersebut ke dalam kondisi kelaparan merajalela, menyebabkan banyak nyawa terenggut.
Sejak Oktober 2023, Israel menyerang Gaza dan menewaskan hampir 53.500 warga Palestina, mayoritas di antaranya adalah perempuan dan anak-anak. Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan petinggi Israel atas kejahatan perang, sementara Israel juga menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional.
(Nada Nisrina)