Dukung Aktivitas Pesantren, Fasilitas Sanitasi Mesti Optimal

Ilustrasi santri di pondok pesantren/MI/Abdus Syukur

Dukung Aktivitas Pesantren, Fasilitas Sanitasi Mesti Optimal

M Sholahadhin Azhar • 21 May 2025 16:16

Jakarta: Fasilitas sanitasi di pondok pesantren mesti dikedepankan. Terutama, untuk mendukung proses belajar mengajar dan aktivitas lain di pesantren.

"Fasilitas air bersih dan sanitasi merupakan salah satu kebutuhan yang sangat penting untuk keseluruhan kegiatan di Pondok Pesantren setiap hari," kata Pimpinan Pondok Pesantren Syafiul Huda Ustaz Dede Mashuri, dalam keterangan tertulis, Rabu, 21 Mei 2025.

Hal tersebut diungkap Ustaz Huda, merespons bantuan fasilitas Thoharoh dan akses air bersih yang diberikan Danone Indonesia. Bantuan tersebut diberikan kepada Pesantren Syaiful Huda, Pesantren Al Ibtida, Pesantren Thoriqul Huda, dan Pesantren Nurul Huda di Jawa Barat.
 

Baca: Sistem Penjaminan Mutu Diharapkan Jawab Tantangan Pendidikan Pesantren

"Hal ini tentunya akan sangat menunjang proses belajar mengajar dan beribadah seluruh santri di Pondok Pesantren kami, terutama dalam menjaga kesucian dan kebersihan diri," kata Ustaz Huda.

Menurut dia, program ini memberikan manfaat kepada lebih dari 226 santri di pesantren-pesantren itu. "Kami berharap hal ini juga akan meningkatkan kualitas hidup dan kondisi kesehatan para santri," kata dia.


Bantuan sanitasi diserahkan secara simbolis/Istimewa

Head of Climate & Water Stewardship Danone Indonesia Ratih Anggraeni mengatakan bantuan ini diberikan dengan berkolaborasi bersama Serikat Ekonomi Pesantren (SEP). Berdasarkan survei SEP pada 2024 di 210 Pondok Pesantren di wilayah Jawa barat, D.I.Yogyakarta, dan Jawa Timur, hanya 54 persen pondok pesantren memiliki akses air bersih layak, dan hanya 38 persen pesantren dengan akses sanitasi layak.

Atas dasar itu, pihaknya memberikan bantuan berupa fasilitas air bersih dan sanitasi. Dia berharap bantuan ini memberi manfaat yang maksimal.

"Dalam menunjang kegiatan para santri serta pengurus Pondok Pesantren," kata Ratih.

Menurut dia, bantuan ini bagian dari komitmen pihaknya mendukung pemerintah Indonesia dalam mencapai 100% akses universal terhadap air. Sehingga, setiap orang dapat memperoleh air bersih pada 2030 sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan.

Pihaknya mengembangkan program Water Sanitation and Hygiene (WASH) yang dijalankan di sekitar wilayah operasional. Serta, di beberapa daerah yang memiliki tingkat akses air bersih dan sanitasi yang rendah di Indonesia. 

Hingga 2024, tercatat 573.000 jiwa yang tersebar di 46 kota dan kabupaten, serta lebih dari 70 desa telah menerima manfaat dari program ini. Program ini didasarkan pada hasil pemetaan sosial dan lingkungan, analisis kebutuhan masyarakat dan data nasional terkait tingkat akses air bersih dan sanitasi di daerah-daerah di Indonesia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Sholahadhin Azhar)