Wilayah terdampak longsor di Kabupaten Banjarnegara yang terjadi pada Sabtu, 15 November 2025. Dokumentasi/ BPBD Kab. Banjarnegara.
Putri Purnama Sari • 18 November 2025 15:41
Jakarta: Longsor merupakan salah satu bencana alam yang paling sering terjadi di Indonesia, terutama saat musim hujan. Pada November 2025, dua longsor besar melanda Kabupaten Cilacap dan Banjarnegara.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan bahwa Kabupaten Banjarnegara dan Cilacap, merupakan dua wilayah dengan jumlah korban longsor terbanyak dalam kurun 10 tahun terakhir di Jawa Tengah.
Kejadian ini menjadi peringatan keras bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan longsor. Agar Anda bisa lebih siap menghadapi bencana serupa, berikut adalah hal yang harus dilakukan saat terjadi longsor.
Hal yang Harus Dilakukan saat Terjadi Longsor
1. Mengenali Tanda-Tanda Longsor Sejak Dini
Salah satu cara terbaik untuk menyelamatkan diri dari longsor adalah mengenali tanda-tandanya. Gejala umum yang sering muncul sebelum longsor terjadi antara lain:
- Retakan besar pada tanah dan dinding rumah
- Pepohonan atau tiang listrik mulai miring
- Air sungai atau selokan mendadak keruh
- Terdengar suara gemuruh seperti batu runtuh
Jika tanda-tanda ini muncul, tingkatkan kewaspadaan dan siapkan diri untuk evakuasi.
2. Segera Evakuasi jika Longsor Mulai Terjadi
Ketika tanah mulai bergerak atau terdengar suara longsoran, segera tinggalkan rumah, jangan menunggu instruksi resmi jika kondisinya sudah jelas berbahaya.
Bergerak menuju area yang lebih tinggi dan jauh dari lereng, jangan kembali untuk mengambil barang karena keselamatan jauh lebih penting. Evakuasi cepat merupakan kunci untuk meminimalkan risiko cedera.
3. Hindari Lereng, Sungai, dan Lembah
Saat longsor, material tanah akan bergerak ke bawah mengikuti jalur lancarannya. Oleh karena itu, hindari area sungai, parit, dan lembah. Pilih titik aman yang lebih tinggi dan terbuka.
Jangan berdiri di bawah tebing atau lereng yang masih rawan karena area-area tersebut berpotensi dilewati aliran tanah dalam waktu singkat.
4. Bertahan di Tempat Aman dan Tunggu Informasi Resmi
Setelah berada di area aman, tetap berada di lokasi tersebut hingga situasi dinyatakan aman. Selalu pantau informasi melalui BPBD, aparat desa, atau petugas evakuasi.
Jangan kembali ke rumah tanpa izin resmi karena potensi longsor susulan bisa terjadi kapan saja.
5. Jika Terjebak di Dalam Rumah
Apabila Anda tidak sempat keluar, cobalah untuk berlindung di area rumah yang paling jauh dari arah longsor. Gunakan bantal atau helm untuk melindungi kepala, matikan listrik dan gas bila memungkinkan untuk mencegah risiko lain. Tindakan ini dapat membantu mengurangi cedera jika terjadi benturan atau guncangan.
6. Tindakan Setelah Longsor Berakhir
Meski longsor sudah berhenti, bukan berarti situasi aman sepenuhnya. Lakukan hal berikut:
- Tetap waspada terhadap longsor susulan
- Periksa kondisi lingkungan sekitar
- Hindari area yang masih bergerak atau retak
- Laporkan kerusakan kepada petugas berwenang
- Bantu tetangga atau warga lain jika memungkinkan
Langkah ini membantu memastikan keamanan lingkungan pascabencana.
7. Siapkan Tas Siaga Darurat untuk Antisipasi
Untuk menghadapi situasi tak terduga, siapkan tas darurat berisi P3K, air minum, senter, radio portable, makanan tahan lama, masker, dan dokumen penting dalam plastik kedap air. Tas darurat dapat membantu evakuasi lebih cepat dan efisien.