Ben Mafrici, karyawan biasa yang sukses membeli 17 rumah dalam satu tahun. Foto: Realestate.com.
Husen Miftahudin • 17 February 2025 13:55
Jakarta: Seorang karyawan toko pakaian di Australia berhasil membeli 17 rumah dalam kurun waktu satu tahun. Kisah ini menjadi sorotan di media lokal dan telah menarik perhatian banyak orang.
Melansir laman
Realestate, Senin, 17 Februari 2025, karyawan yang bernama Ben Mafrici tersebut mampu mencapai target pembelian rumahnya dengan memanfaatkan skema investasi
properti yang tepat. Ia membeli rumah-rumah tersebut dengan tujuan untuk disewakan, sehingga dapat menghasilkan keuntungan dari pendapatan sewa.
Strategi yang dilakukan karyawan ini adalah dengan fokus pada properti di daerah yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi. Ia juga memilih rumah-rumah dengan harga yang relatif terjangkau dan kemudian merenovasi serta menyewakannya dengan harga yang kompetitif.
Keberhasilan karyawan toko pakaian ini menjadi inspirasi bagi banyak orang yang ingin berinvestasi di bidang properti. Hal ini menunjukkan dengan strategi yang tepat dan dedikasi yang tinggi, siapa pun dapat mencapai tujuan finansial mereka, meskipun dengan penghasilan yang terbatas.
(Properti yang dimiliki Ben Mafrici. Foto: Realestate.com)
Kesenjangan ekonomi Australia
Namun, kisah ini juga menimbulkan pertanyaan tentang kesenjangan ekonomi dan akses terhadap properti di Australia. Harga properti di Australia terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir, membuat sulit bagi banyak orang untuk membeli rumah, terutama bagi mereka yang memiliki penghasilan rendah.
Kejadian ini menjadi cerminan bagaimana kesenjangan ekonomi dan akses terhadap properti semakin besar di
Australia. Hal ini mendorong pentingnya program-program pemerintah yang mendukung kepemilikan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan juga upaya untuk menciptakan pasar properti yang adil dan transparan.
Karyawan toko pakaian yang berhasil membeli 17 rumah ini membuktikan dengan strategi yang tepat dan tekad yang kuat, siapa pun dapat mencapai impian mereka. Namun, kisah ini juga menggarisbawahi pentingnya mengatasi kesenjangan ekonomi dan akses terhadap properti di Australia. (
Laura Oktaviani Sibarani)