Israel Ancam Serang Yaman Usai Rudal Houthi Hantam Bandara Tel Aviv

Pihak keamanan Israel di lokasi jatuhnya roket Houthi. Foto: Anadolu

Israel Ancam Serang Yaman Usai Rudal Houthi Hantam Bandara Tel Aviv

Fajar Nugraha • 5 May 2025 11:02

Tel Aviv: Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Minggu 4 Mei 2025 mengancam akan melancarkan serangan udara terhadap Yaman, setelah sebuah rudal yang diluncurkan oleh kelompok Houthi menghantam dekat Bandara Internasional Ben Gurion di Tel Aviv dan menyebabkan gangguan lalu lintas udara.

Serangan tersebut menandai pertama kalinya Israel mengonfirmasi bahwa rudal yang diluncurkan dari Yaman mendarat di dekat fasilitas bandara utama negara itu, dan mengakibatkan penundaan penerbangan serta luka ringan pada tujuh orang.

Netanyahu langsung mengadakan pertemuan darurat dengan aparat keamanan, yang menurut laporan stasiun penyiaran KAN menghasilkan keputusan tegas untuk “melanjutkan serangan lebih lanjut ke wilayah Yaman.”

Dalam unggahan di platform X, Netanyahu menulis, “Presiden Trump benar! Serangan Houthi berasal dari Iran. Israel akan membalas serangan terhadap bandara utama kami, di waktu dan tempat yang kami tentukan.”

Pernyataan itu disertai dengan kutipan unggahan Presiden AS Donald Trump pada 17 Maret 2025, yang mengutuk serangan Houthi terhadap Israel di tengah operasi militer brutal Israel di Gaza.

Mengutip dari Anadolu, Senin 5 Mei 2025, sistem pertahanan udara “Arrow” (Hetz) milik Israel dan sistem THAAD milik AS gagal mencegat rudal yang menghantam dekat bandara.

Insiden itu menyebabkan penundaan penerbangan selama sekitar satu jam dan membuat sejumlah maskapai internasional termasuk Lufthansa, Swiss, Austrian Airlines, Air India, ITA Airways, dan Air Europa membatalkan penerbangan ke Tel Aviv pada hari yang sama.

Kelompok Houthi mengklaim telah berulang kali menargetkan Bandara Ben Gurion dalam beberapa bulan terakhir, tetapi ini pertama kalinya rudal mereka mencapai area yang memicu gangguan operasional bandara.

Kelompok yang didukung Iran ini sebelumnya menghentikan serangan setelah gencatan senjata Gaza diumumkan pada Januari, namun melanjutkannya sejak Israel meluncurkan kembali serangan udara ke Gaza pada Maret lalu.

Houthi juga terus melancarkan serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah, Laut Arab, Selat Bab al-Mandab, dan Teluk Aden sejak November 2023 sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina.

Sejak pertengahan Maret, Yaman menjadi sasaran kampanye militer intensif oleh AS, yang menurut Houthi telah meluncurkan sekitar 1.300 serangan udara dan laut serta menyebabkan ratusan korban sipil.

Di Gaza, serangan Israel yang terus berlanjut telah menewaskan lebih dari 52.500 orang sejak Oktober 2023, mayoritas perempuan dan anak-anak. Sementara itu, pasukan Israel melanjutkan pembongkaran sistematis rumah-rumah warga di Rafah, selatan Gaza, dengan dukungan tembakan dari helikopter.

Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya, Yoav Gallant, telah menjadi subjek surat perintah penangkapan yang dikeluarkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) pada November 2024 atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas agresinya terhadap Gaza.

(Muhammad Reyhansyah)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)