Setelah Ambruk Berhari-hari, Harga Minyak Dunia Mulai Naik Meski Tipis

Ilustrasi harga minyak. Foto: Unsplash.

Setelah Ambruk Berhari-hari, Harga Minyak Dunia Mulai Naik Meski Tipis

Husen Miftahudin • 1 May 2025 09:08

Houston: Harga minyak dunia naik tipis pada perdagangan Kamis waktu setempat, sedikit stabil setelah penurunan tajam pada hari sebelumnya didorong oleh tanda-tanda Arab Saudi dapat memproduksi lebih banyak, dan karena ekonomi AS berkontraksi pada kuartal pertama.

Dikutip dari Yahoo Finance, Kamis, 1 Mei 2025, harga minyak mentah Brent naik 16 sen, atau 0,3 persen, menjadi USD61,22 per barel. Harga minyak mentah West Texas Intermediate AS naik 6 sen atau 0,1 persen menjadi USD58,27. Kedua kontrak tersebut ditutup pada harga terendah dalam sekitar empat tahun pada hari sebelumnya.

Para pejabat Arab Saudi sedang memberi pengarahan kepada sekutu dan pakar industri untuk mengatakan kerajaan tersebut tidak bersedia menopang pasar minyak dengan pemotongan pasokan lebih lanjut dan dapat menangani periode harga rendah yang berkepanjangan, menurut sumber.

Beberapa anggota OPEC+ akan menyarankan kelompok tersebut untuk mempercepat kenaikan produksi minyak pada Juni untuk bulan kedua berturut-turut, tiga sumber yang mengetahui pembicaraan OPEC+ mengungkapkan awal bulan ini.

Terlebih lagi, ekonomi AS mengalami kontraksi untuk pertama kalinya dalam tiga tahun pada kuartal pertama, dibanjiri oleh banjir impor karena para pelaku bisnis berlomba-lomba menghindari biaya yang lebih tinggi akibat tarif dan menggarisbawahi sifat disruptif dari kebijakan perdagangan Presiden AS Donald Trump yang seringkali kacau. Tarif Trump telah membuat ekonomi global kemungkinan akan terjerumus ke dalam resesi tahun ini.
 

Baca juga: Harga Minyak Jatuh ke Level Terendah Imbas Perang Dagang


(Ilustrasi pergerakan harga minyak. Foto: dok ICDX)
 

Banyak beban hantui pergerakan harga minyak


Prospek permintaan yang dikaburkan oleh perselisihan perdagangan antara AS dan Tiongkok ditambah dengan keputusan OPEC+ untuk mengurangi pasokan akan membebani harga minyak tahun ini, menurut jajak pendapat Reuters pada Rabu.

Survei yang dilakukan terhadap 40 ekonom dan analis pada April memproyeksikan harga minyak mentah Brent rata-rata USD68,98 per barel pada 2025, turun dari estimasi Maret sebesar USD72,94. Harga minyak mentah AS diperkirakan mencapai rata-rata USD65,08 per barel, lebih rendah dari prospek bulan lalu sebesar USD69,16.

Persediaan minyak mentah AS turun secara tak terduga sebanyak 2,7 juta barel minggu lalu akibat meningkatnya ekspor dan permintaan kilang, Badan Informasi Energi mengatakan, dibandingkan dengan ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters untuk kenaikan 429 ribu barel.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)