Generasi Muda Diajak Jadi Pemimpin yang Berani dan Membumi

Wakil Ketua MPR Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas). Foto: Istimewa.

Generasi Muda Diajak Jadi Pemimpin yang Berani dan Membumi

Arga Sumantri • 3 September 2025 17:47

Yogyakarta: Wakil Ketua MPR Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) mengajak generasi muda untuk menjadi pemimpin bermakna yang berpikir besar. Selain itu, mampu bertindak nyata dengan keberanian, nurani, dan semangat membumi. 

Pesan tersebut disampaikan Ibas dalam Kuliah Umum bertajuk Student Development Program – Leadership 2025 yang digelar di Auditorium Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

"Kita ingin Indonesia terdidik, maju, demokratis, dan sejahtera. Generasi muda harus berani menjadi pemimpin bermakna kelak," kata Ibas dalam keterangannya, Rabu, 3 September 2025. 

Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR ini juga mengingatkan pentingnya menjaga semangat kolektif dan rasa peduli terhadap sesama.

"Mari kita jaga semangat kebangsaan, saling peduli, membangun Indonesia, terutama lewat pendidikan dan kepemimpinan nyata," ucap Ibas.

Ibas juga menguraikan enam prinsip kepemimpinan sejati. Pertama, kata Ibas, kepemimpinan harus bertumpu pada nilai, bukan sekadar gelar.

"Nilai adalah pondasi yang membentuk kepercayaan orang-orang di sekitar kita. Ketika nilai itu teguh, gelar atau jabatan menjadi berkah, bukan beban," ungkap Ibas.
 

Baca juga: Generasi Muda Didorong Jadi Penggerak Utama Transformasi Sektor Pertanian

Kedua, Ibas mendorong mahasiswa untuk memulai perubahan dari lingkungan sekitar. Ketiga, Ibas menyoroti pentingnya keseimbangan antara keberanian menyuarakan pendapat dan kemampuan mendengarkan.

"Berani bersuara, siap mendengar. Suara tanpa dengar akan menjadi gaung kosong," kata legislator Demokrat itu.

Keempat, Ibas mengajak para mahasiswa untuk tidak takut gagal, dan menjadikan kegagalan sebagai bagian dari proses pembelajaran. Menurut Ibas, pemimpin yang hebat adalah yang tidak pernah menyerah, tapi terus melangkah dengan penuh semangat.

"Belajar dari gagal, bukan lari dari masalah. Kegagalan bukan akhir dari segalanya, melainkan awal dari pelajaran berharga. Kita harus berani menghadapi masalah dan membuat strategi baru dari kesalahan kita," beber Ibas.

Kelima, Ibas berbicara tentang pentingnya berpikir luas dan bertindak nyata. Terakhir, kata Ibas, kepemimpinan harus disertai semangat melayani.

"Berani memimpin, tapi tidak takut melayani. Pemimpin sejati berdiri di tengah masyarakat, bukan di atas mereka. Melayani adalah jiwa kepemimpinan yang sebenarnya," ujar Ibas.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arga Sumantri)