ilustrasi medcom.id
Ahmad Mustaqim • 17 July 2025 21:42
Yogyakarta: Sekolah Rakyat di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di dua lokasi masih kekurangan SDM guru dan wali asrama. Operasional sementara SR menggunakan sumber daya yang ada.
"Selama masa pengenalan lingkungan sekolah kami juga berproses (memenuhi kekurangan)," kata Kepala Dinas Sosial DIY, Endang Patmintarsih, Kamis, 17 Juli 2025.
Baca: Sejumlah Daerah Jawa Tengah Belum Tentukan Lahan Sekolah Rakyat
|
Ada kekurangan sejumlah guru di SR, salah satunya guru mata pelajaran agama Hindu. Selain itu, sempat juga disebut guru arkeologi belum tersedia.
"Guru agama Hindu juga belum ada walau muridnya satu, ini menyusul. Kita juga sudah berkoordinasi untuk itu," jelasnya.
Endang juga menyatakan wali asrama di SR belum terpenuhi semua. Wali asrama tersebut bertugas menjalankan operasional kegiatan selama para siswa tinggal.
Operasional Sekolah Rakyat (SR) tahun ajaran 2025/2026 masih ditempatkan di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman dan Gedung Sentra Terpadu Prof. Dr. Soeharso Surakarta-Sonosewu di Desa Ngestiharjo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul. Dua lokasi ini masih bersifat sementara meski sudah dilengkap beragam fasilitas.
SR di dua lokasi berbeda tersebut telah memiliki kepala dan guru. Menurut dia, peresmian atau bukti hitam di atas putih berupa surat keputusan (SK) belum dilengkapi.
"Paling cepat mungkin akhir Juli (kebutuhan wali asrama dan guru) terpenuhi," ujarnya.
Murid di SR dua lokasi berisi total 275 orang. Rinciannya, 200 ada di SR Sonosewu dan sisanya di Kalasan, Kabupaten Sleman. Selain sarana dan prasarana telah disiapkan, akses internet juga telah dipenuhi Kementerian Komunikasi dan Digital.