Israel Tayangkan Video Propaganda Serangan Hamas, Greta Thunberg dan Aktivis Flotilla Tolak Tonton

Greta Thunberg dan FFC. (Instagram/@gretathunberg)

Israel Tayangkan Video Propaganda Serangan Hamas, Greta Thunberg dan Aktivis Flotilla Tolak Tonton

Riza Aslam Khaeron • 10 June 2025 13:22

Tel Aviv: Pemerintah Israel merilis video berdurasi 43 menit yang menampilkan kekejaman serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 kepada para aktivis pro-Palestina, termasuk Greta Thunberg, yang usai penahanan mereka di Pelabuhan Ashdod. Tayangan tersebut diinstruksikan langsung oleh Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz.

"Greta [Thunberg] dan rekan-rekannya dari Flotilla dibawa ke sebuah ruangan untuk menonton film horor pembantaian 7 Oktober, dan ketika mereka melihat isinya, mereka menolak untuk melanjutkan menonton," ujar Katz, Ashdod, 9 Juni 2025, dikutip dari media Israel.

Dalam video yang diproduksi oleh juru bicara militer Israel, terlihat rekaman dari kamera tubuh milik anggota Hamas yang memperlihatkan pembantaian dan mutilasi terhadap warga sipil Israel, termasuk perempuan dan anak-anak. Tayangan ini diklaim Israel sebagai bukti kekejaman Hamas dan digunakan untuk menggambarkan latar belakang invasi militer ke Gaza.

Namun, para aktivis termasuk Greta dan Thiago Avila, menolak menonton video tersebut hingga selesai, Katz menilai ini sebagai bukti sikap "antisemitisme" para aktivis.

"Para anggota Flotilla antisemit telah membutakan mata terhadap kebenaran dan telah membuktikan sekali lagi bahwa mereka lebih memilih para pembunuh dibanding korban. Mereka terus mengabaikan kekejaman yang dilakukan Hamas terhadap perempuan, orang dewasa, dan anak-anak Yahudi dan Israel," ujar Katz dalam pernyataan yang sama.

Kapal Madleen yang ditumpangi oleh Greta dan sebelas aktivis lainnya disita oleh unit komando angkatan laut Shayetet 13 pada Senin dini hari setelah kapal tersebut mendekati wilayah perairan Gaza.

Menurut media Israel, kapal tersebut telah menerima peringatan berulang kali untuk mengubah arah dan diarahkan ke Pelabuhan Ashdod. Pemeriksaan medis juga dilakukan terhadap seluruh aktivis sesaat setelah penahanan.
 

Baca Juga:
Menlu Sugiono Kecam Pencegatan Kapal Bantuan ke Gaza oleh Israel
 

Penyitaan Kapal dan Deportasi Para Aktivis

Greta dan Freedom Flotilla Coalition melakukan pelayaran ke Gaza guna untuk menembus blokade maritim untuk mengirim bantuan dan menyuarakan krisis kemanusiaan akibat perang 20 bulan antara Israel dan Hamas, sebelum sampai ke Gaza, kapal mereka dicegat dan disita Israel.

Melansir ABC News Australia, pasca-penyitaan, Freedom Flotilla Coalition merilis rekaman saat kapal Madleen disergap pasukan Israel.

Dalam video berdurasi sekitar empat menit itu, para aktivis tampak duduk di ruang sempit mengenakan jaket pelampung. Sorotan lampu terlihat menyapu ruangan saat suara pria terdengar memerintahkan, "Semua angkat tangan," diikuti instruksi lain, "Buang ponsel kalian ke air."

"Kami sedang disergap sekarang. Kami disergap sekarang. Semua orang di sini selamat... Tolong sebarkan peringatan," ujar salah satu aktivis dalam video tersebut.

Greta Thunberg dalam video terpisah menyatakan bahwa dia telah dicegat dan "diculik" Israel.

"Jika kalian melihat video ini, berarti kami telah dicegat dan diculik di perairan internasional," ujar Greta. Sedangkan Thiago Ávila menyerukan dukungan publik atas penahanan mereka.

Penyelenggara Freedom Flotilla, Huwaida Arraf, menegaskan bahwa "penahanan mereka sewenang-wenang, ilegal, dan harus segera diakhiri."

Israel menyebut para aktivis telah diberi makanan dan air selama penahanan.

"Selfie yacht itu sedang dalam perjalanan menuju pantai Israel dengan aman," ujar pernyataan Kementerian Luar Negeri Israel, menuduh para aktivis hanya ingin cari tenar.

Anggota parlemen Uni Eropa asal Prancis-Palestina, Rima Hassan, juga termasuk dalam rombongan aktivis. Setelah kapal tiba di Pelabuhan Ashdod, para aktivis menjalani pemeriksaan medis dan kemudian diserahkan ke kepolisian Israel untuk proses deportasi.

"Penumpang diharapkan akan segera kembali ke negara asal mereka," ujar Kementerian Luar Negeri.

Kementerian Pertahanan Israel sebelumnya, telah membagikan foto Israel Katz dengan pejabat IDF sembari menyatakan bahwa para aktivis tidak akan sampai ke Gaza.

"Untuk Greta [Thunberg] yang antisemit dan juru bicara propaganda Hamas lainnya, saya katakan dengan jelas: kalian tidak akan sampai ke Gaza."

Thunberg kemudian membalas di media sosial bahwa misi tersebut "bukan soal kami ataupun kapal," melainkan "tentang genosida, blokade, dan penindasan sistematis atas rakyat Palestina."

Adapun bantuan kemanusiaan simbolik yang mereka bawa berdasarkan keterangan Israel, akan diteruskan ke Gaza melalui jalur resmi di Ashdod.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Surya Perkasa)