Kerusakan akibat serangan israel di Lebanon. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 19 November 2025 06:15
Beirut: Sebanyak 13 orang tewas dalam serangan udara Israel yang menghantam sebuah kamp pengungsi Palestina di Lebanon, menurut keterangan Kementerian Kesehatan Lebanon dan media pemerintah setempat.
Serangan drone tersebut menghantam sebuah mobil yang diparkir di depan masjid di kamp Ein el-Hilweh, dekat kota Sidon di Lebanon selatan, demikian laporan Kantor Berita Nasional (NNA) yang dikutip Sky News, Rabu, 19 November 2025.
Kementerian menyebut 13 orang tewas dan sejumlah lainnya terluka. Ini merupakan serangan paling mematikan di Lebanon sejak gencatan senjata dalam perang Israel–Hizbullah diberlakukan setahun lalu.
Militer Israel mengatakan bahwa pihaknya menyerang militan yang beroperasi di dalam kompleks pelatihan Hamas di kamp tersebut, dan menuduh Hamas menggunakan fasilitas itu untuk melancarkan serangan terhadap Israel.
Hamas mengecam serangan tersebut dan menyatakan: “Klaim dan tuduhan tentara pendudukan Zionis bahwa lokasi yang diserang adalah ‘kompleks pelatihan milik gerakan’ adalah fabrikasi dan kebohongan yang bertujuan membenarkan agresi kriminalnya.”
Hamas menyebut serangan tersebut menargetkan sebuah lapangan olahraga terbuka yang digunakan warga kamp, serta menegaskan tidak ada instalasi militer di kamp pengungsi Palestina di Lebanon.
Militer Israel mengatakan akan terus bertindak terhadap kelompok tersebut di mana pun mereka beroperasi.
Dalam dua tahun terakhir, sejumlah pejabat Hezbollah yang didukung Iran serta faksi-faksi Palestina telah tewas akibat serangan udara Israel.
Israel dan Hezbollah menyepakati gencatan senjata pada 2024 yang mengharuskan Hezbollah tidak memiliki senjata di wilayah selatan dan Israel menarik seluruh pasukannya dari Lebanon.
Hamas memimpin serangan mematikan ke Israel selatan pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil. Sebanyak 251 lainnya disandera.
Dalam perang yang terjadi setelahnya, ketika Israel menyerbu Jalur Gaza, lebih dari 69.000 warga Palestina tewas menurut Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas. Kementerian tersebut tidak membedakan antara warga sipil dan kombatan, tetapi menyatakan mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak.
Baca juga: Tentara Israel Tembaki Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di Lebanon