Gunung Semeru tercatat mengalami 25 kali gempa erupsi dan 32 kali gempa guguran selama enam jam terakhir pada Kamis (20/11/2025) pukul 00.00 hingga 06.00 WIB. ANTARA/HO-PVMBG
Putri Purnama Sari • 20 November 2025 13:24
Jakarta: Gunung Semeru kembali mengalami erupsi pada Rabu, 19 November 2025 sore. Kolom abu teramati membumbung hingga ratusan meter dari puncak. Erupsi terjadi beberapa kali dalam rentang waktu yang singkat, menandakan aktivitas vulkanik yang masih tinggi.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menetapkan status aktivitas Semeru pada Level IV (Awas) sejak Rabu 19 November 2025 pukul 17.00 WIB.
Badan Geologi mengimbau agar masyarakat, pendaki, dan wisatawan tidak melakukan aktivitas dalam radius delapan kilometer dari kawah gunung serta sektoral barat hingga timur laut sejauh 20 kilometer dari pusat erupsi.
Erupsi gunung api adalah bencana alam yang bisa terjadi tiba-tiba dan menimbulkan risiko besar seperti hujan abu, awan panas, lontaran material vulkanik, hingga banjir lahar.
Meski tidak bisa dicegah, masyarakat tetap bisa meminimalkan risiko dengan memahami langkah evakuasi diri yang benar. Dilansir dari berbagai sumber, berikut adalah tujuh Langkah penting yang harus diikuti dalam melakukan evakuasi diri saat terjadi aktivitas vulkanik.
7 Langkah Evakuasi Diri saat Terjadi Gunung Meletus
1. Dengarkan Informasi Resmi
Saat terjadi erupsi gunung, selalu perbarui informasi dari otoritas terkait seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Informasi dari lembaga resmi akan memberikan instruksi penting mengenai situasi dan status gunung berapi, serta kapan waktu yang tepat untuk evakuasi.
2. Siapkan Tas Darurat
Sediakan tas siaga yang berisi perlengkapan penting seperti air minum, makanan praktis, obat-obatan, pakaian cadangan, masker N95, senter, serta dokumen-dokumen vital. Tas ini akan sangat membantu ketika kamu harus melakukan evakuasi dalam waktu cepat.
3. Kenali Jalur dan Titik Evakuasi
Pastikan kamu memahami jalur evakuasi serta lokasi aman yang sudah ditetapkan pemerintah. Biasanya, rambu-rambu evakuasi dipasang di kawasan rawan bencana. Ikuti rute tersebut dan segera tinggalkan area begitu ada instruksi evakuasi.
4. Gunakan Masker dan Pelindung Mata
Abu vulkanik berbahaya bagi pernapasan dan penglihatan. Pakailah masker, terutama jenis N95, untuk menyaring abu, serta gunakan kacamata pelindung guna mencegah iritasi mata.
5. Jauhi Lereng Gunung dan Jalur Lahar

Hindari wilayah di sekitar lereng gunung maupun sungai atau lembah yang berpotensi menjadi aliran lahar. Carilah tempat yang lebih tinggi dan jauh dari jalur aliran material vulkanik untuk meningkatkan keamanan.
6. Pertimbangkan untuk Tidak Menggunakan Kendaraan saat Macet
Jika jalur evakuasi dipenuhi kendaraan, berjalan kaki bisa menjadi opsi yang lebih efektif dan aman. Abu vulkanik dapat merusak mesin kendaraan dan mengurangi jarak pandang, sehingga evakuasi berjalan kaki bisa lebih menguntungkan dalam kondisi tertentu.
7. Tetap Tenang dan Ikuti Instruksi Petugas
Kendalikan rasa panik dan taati perintah dari petugas di lapangan. Hindari menggunakan jalur yang tidak direkomendasikan dan fokuslah pada langkah-langkah yang dapat memastikan keselamatan semua orang.
Kesiapsiagaan dan ketenangan sangat penting dalam menghadapi bencana vulkanik. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat meningkatkan peluang keselamatan dalam situasi darurat letusan gunung berapi.