Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Foto: YouTube/Donald J Trump.
M Ilham Ramadhan Avisena • 7 April 2025 10:22
Jakarta: Sebelum bernegosiasi dagang dengan Amerika Serikat (AS), pemerintah diminta melakukan kalkulasi matang atas dampak ekonomi, termasuk potensi lonjakan impor yang bisa mengancam industri dalam negeri.
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CoRE) Indonesia Mohammad Faisal menekankan pentingnya kalkulasi yang detail sebelum pemerintah melangkah ke meja negosiasi dagang dengan Amerika Serikat.
Menurutnya, evaluasi harus dilakukan pada setiap poin yang memungkinkan untuk dinegosiasikan, baik tarif maupun hambatan nontarif.
"Sebelum negosiasi, pemerintah kan memang pastinya menurut saya harus melakukan kalkulasi dulu secara detail tentang poin-poin kira-kira apa saja yang masih bisa kita negosiasikan dan mana yang tidak bisa," ujar Faisal, dilansir Media Indonesia, Senin, 7 April 2025.
Ia menjelaskan, salah satu aspek penting adalah perbandingan tarif antara yang dikenakan oleh Indonesia terhadap produk AS dan sebaliknya, termasuk ketentuan dalam kesepakatan WTO.
"Kita harus lihat dari catatan Kementerian Perdagangan Amerika, apakah tarif yang dikenakan negara mitra lebih tinggi dari tarif yang dikenakan Amerika atau dari kesepakatan WTO," jelas dia.
Presiden AS Donald Trump. Foto: dok EPA.
Baca juga: Kekhawatiran Perang Dagang Bikin Saham Asia Rontok dan Harga Minyak Anjlok |