Ilustrasi, layanan ASABRI Link. Foto: dok ASABRI.
Husen Miftahudin • 4 July 2025 15:28
Jakarta: Dalam upaya meningkatkan transformasi digitalisasi, PT ASABRI (Persero) kini telah memiliki ASABRI Link di lebih dari 1.900 titik layanan yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia. Jumlah ini meningkat pesat jika dibandingkan saat pertama kali diluncurkan pada 2019 yang cuma punya empat titik.
ASABRI Link menjadi perluasan titik layanan yang meningkatkan jangkauan layanan 33 Kantor Cabang ASABRI. Sebuah lompatan besar yang bukan sekadar angka, melainkan simbol dedikasi untuk melayani lebih dekat, lebih cepat, dan lebih tepat.
ASABRI Link merupakan implementasi sinergis antara ASABRI dan 13 mitra kerja pembayaran ASABRI yaitu BTN, BRI, BNI, BSI, Bank Mantap, Bank BWS, Bank Bumi Arta, KB Bank, SMBC, BJB, Bank Jatim, Bank Jateng, dan Pos Indonesia.
"Ini bukan sekadar perluasan titik layanan yang disediakan oleh ASABRI, melainkan bentuk upaya peningkatan kualitas layanan kami yang mendekatkan jarak sehingga ASABRI dapat lebih dekat menyapa peserta dan keluarga," ucap Direktur Utama ASABRI Jeffry Haryadi, dikutip dari keterangan tertulis, Jumat 4 Juli 2025.
Jeffry menjelaskan, peningkatan jumlah ASABRI Link sejalan dengan langkah transformasi bisnis perusahaan dalam menyesuaikan diri dengan zaman, selaras dengan kebutuhan publik. ASABRI Link hadir menjadi jawaban atas hak peserta yang dapat diakses lebih mudah dan lebih cepat.
"Kami tidak sekadar membangun titik layanan, tetapi menanamkan nilai peserta adalah pusat dari segala hal. ASABRI Link adalah perpanjangan tangan kasih negara untuk para penjaganya," lanjut Jeffry.
Transformasi ini juga selaras dengan penguatan digitalisasi dan pengembangan teknologi layanan ASABRI lainnya, seperti ASABRI Mobile Apps, ASABRI STAR, serta inovasi Kartu Peserta ASABRI (KPA) Elektronik. Seluruh inisiatif ini dilakukan untuk menghadirkan kenyamanan, kecepatan, dan kepastian bagi para peserta ASABRI dalam setiap fase hidup mereka.
Baca juga: Lobi Tarif Trump, Indonesia Tawarkan Kesepakatan Dagang Rp550 Triliun ke AS |