Ibu Kota Ukraina, Kyiv masih dilanda serangan dari Rusia. Foto: EFE
Fajar Nugraha • 17 October 2025 18:05
Kyiv: Ukraina kembali memberlakukan pemadaman listrik bergilir di seluruh wilayah untuk hari kedua berturut-turut pada Kamis, 16 Oktober 2025. Langkah ini diambil setelah Rusia meningkatkan serangan terhadap jaringan energi Ukraina di tengah suhu udara yang mulai menurun.
Operator jaringan listrik nasional, Ukrenergo, menyebut bahwa pemadaman darurat dilakukan untuk mengatur pasokan listrik dan meminta masyarakat mengurangi konsumsi energi. Di Kota Kharkiv, sejumlah distrik dilaporkan gelap gulita, sementara toko-toko beroperasi dengan bantuan generator.
Militer Rusia mengonfirmasi telah meluncurkan serangan besar-besaran menggunakan rudal balistik dan drone ke fasilitas gas di Ukraina timur. CEO Naftogaz, Sergii Koretskyi, menyatakan bahwa beberapa fasilitas energi mengalami kerusakan parah, sehingga operasi di sejumlah wilayah terpaksa dihentikan sementara. Angkatan udara Ukraina melaporkan bahwa dari 320 drone dan 37 rudal yang ditembakkan, sebanyak 283 drone dan lima rudal berhasil ditembak jatuh.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan serangan Rusia kini terjadi hampir setiap hari dengan sasaran utama infrastruktur energi.
“Musim gugur ini, Rusia menggunakan setiap hari untuk menyerang sistem energi kami,” ujar Zelensky, seperti dikutip dari Anadolu, Jumat 17 Oktober 2025.
Media lokal melaporkan bahwa sekitar 60% produksi gas nasional telah terhenti, dan ratusan ribu warga masih hidup tanpa aliran listrik.
Sebagai balasan, Ukraina meningkatkan serangan drone ke kilang minyak dan pusat logistik milik Rusia. Otoritas pro-Rusia di wilayah Kherson menyebut serangan Ukraina menyebabkan hampir 100 ribu penduduk kehilangan pasokan listrik. Situasi ini menunjukkan perang energi antara kedua negara masih terus berlanjut menjelang musim dingin.
Sementara itu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap dua pejabat militer Rusia atas dugaan kejahatan perang terkait serangan terhadap jaringan energi Ukraina. Pemerintah Kyiv kembali menyerukan dukungan tambahan dari negara-negara Barat, terutama sistem pertahanan udara, untuk melindungi infrastruktur penting dari serangan udara Rusia.
(Keysa Qanita)