BI Prediksi Ekonomi 2025 Dibayangi Dampak Kebijakan AS

Ilustrasi. Foto: Dok MI

BI Prediksi Ekonomi 2025 Dibayangi Dampak Kebijakan AS

Eko Nordiansyah • 6 May 2025 11:37

Jakarta: Bank Indonesia (BI) menilai, perkembangan ini dipengaruhi oleh kegiatan ekonomi domestik dan kinerja ekspor. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan ekonomi kuartal I 2025 tumbuh sebesar 4,87 persen (yoy), dibandingkan pertumbuhan kuartal IV-2024 sebesar 5,02 persen (yoy).

"Ke depan, pertumbuhan ekonomi 2025 diprakirakan berada pada titik tengah kisaran 4,7-5,5 persen (yoy) dipengaruhi oleh dampak langsung dan tidak langsung kebijakan tarif Amerika Serikat (AS)," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 6 Mei 2025.

Faktor pendorong ekonomi

Dari sisi pengeluaran, PDB kuartal I 2025 ditopang konsumsi rumah tangga yang tumbuh sebesar 4,89 persen (yoy) seiring dengan aktivitas perekonomian dan mobilitas masyarakat yang meningkat selama periode libur tahun baru dan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idulfitri.

Investasi tumbuh sebesar 2,12 persen (yoy) sejalan dengan realisasi penanaman modal yang tumbuh positif. Konsumsi pemerintah terkontraksi sebesar 1,38 persen (yoy) sejalan dengan normalisasi belanja pemerintah dibandingkan dengan belanja kuartal I-2024 yang tercatat tinggi untuk pelaksanaan Pemilu.
 
Baca juga: 


(Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. Foto: Dok Kemenkeu)

Konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) tumbuh positif sebesar 3,07 persen (yoy). Sementara itu, ekspor tumbuh sebesar 6,78 persen (yoy) ditopang oleh permintaan mitra dagang utama, serta ekspor jasa yang tumbuh positif sejalan dengan pertumbuhan kunjungan wisatawan mancanegara.

Dari sisi Lapangan Usaha (LU), PDB kuartal I 2025 dipengaruhi LU Industri Pengolahan dan LU Perdagangan, serta LU Transportasi dan Pergudangan didukung permintaan domestik pada momen Ramadan dan HBKN Idulfitri, serta peningkatan permintaan eksternal.

LU Pertanian juga tumbuh didukung oleh panen raya padi dan jagung. Sementara itu, dari sisi spasial, pertumbuhan ekonomi kuartal I 2025 secara tahunan tertinggi tercatat di wilayah Sulampua, diikuti Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Balinusra.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)