Sri Mulyani: Ekonomi Indonesia Tetap Tumbuh di Tengah Ketidakpastian Global

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Foto: Dokumen Kemenkeu

Sri Mulyani: Ekonomi Indonesia Tetap Tumbuh di Tengah Ketidakpastian Global

Eko Nordiansyah • 6 May 2025 10:25

Jakarta: Ekonomi Indonesia pada kuartal I-2025 tetap tumbuh 4,87 persen (yoy) di tengah ketidakpastian global. Konsumsi rumah tangga tetap terjaga, sedangkan dari sisi belanja, APBN mampu mendukung pelaksanaan program prioritas pada masa transisi pemerintahan baru.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, di tengah tantangan perlambatan ekonomi dan ketidakpastian global, perekonomian Indonesia tetap menunjukkan kinerja yang cukup resilien. Ia menyebut, berbagai insentif dari APBN juga mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Optimisme terus dijaga, didukung komitmen pemerintah dengan memastikan APBN bekerja optimal dalam melindungi masyarakat, termasuk memastikan ekonomi tumbuh secara berkelanjutan," ujar dia dalam keterangan tertulis, Selasa, 6 Mei 2025.
 

Baca juga: 

Pertumbuhan Ekonomi RI Dianggap Cerminkan Ketahanan di Tengah Tekanan Global



(Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. Foto: Dok Metrotvnews.com)

Dukungan insentif pemerintah

Berdasarkan komponen pengeluaran, konsumsi rumah tangga tumbuh 4,89 persen, didukung meningkatnya mobilitas masyarakat seiring libur tahun baru serta Ramadan dan Idulfitri ke kuartal I. Daya beli masyarakat yang tetap terjaga didukung berbagai insentif pemerintah.

"Melalui pemberian THR dan berbagai stimulus fiskal, seperti diskon tarif listrik dan tarif tol, PPN DTP properti, serta PPh 21 DTP sektor padat karya. Pemerintah juga berhasil menjaga harga pangan yang terjangkau melalui optimalisasi peran Bulog dalam stabilisasi harga," ungkap dia.

Investasi (Pembentukan Modal Tetap Bruto) tumbuh terbatas di 2,12 persen, terutama dipengaruhi investasi bangunan dan investasi mesin nonkendaraan yang melambat. Konsumsi pemerintah terkontraksi 1,38 persen dibandingkan dengan kuartal I-2024.

“Karena high base effect belanja di kuartal I 2024 yang tinggi bersama dengan pelaksanaan pemilu dan belanja bansos yang dipercepat untuk mitigasi dampak Elnino. Namun demikian, belanja pemerintah meningkat cepat di akhir kuartal I di tengah masa transisi pemerintahan,” ujarnya.

Dari sisi produksi, sektor pertanian tumbuh sangat signifikan 10,52 persen didukung peningkatan produksi padi pada panen raya dan permintaan bahan pangan pada momen Ramadan. Industri pengolahan tumbuh resilien 4,55 persen ditopang oleh aktivitas hilirisasi.

Sektor perdagangan yang berkontribusi 13,2 persen, mampu tumbuh 5,03 persen. Sektor transportasi dan pergudangan serta akomodasi dan makan minum masing-masing tumbuh 9,01 persen, dan 5,75 persen, mengindikasikan mobilitas dan daya beli masyarakat yang kuat.

“Ke depan, dinamika perekonomian global masih sangat menantang dan tidak mudah. Diperlukan pemantauan secara berkala dan upaya mitigasi dampak ketidakpastian, antara lain melalui deregulasi, pembentukan satgas ketenagakerjaan, serta strategi memitigasi risiko untuk menjaga stabilitas ekonomi, serta melindungi dunia usaha dan menjaga daya beli masyarakat,” kata dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)